Demikian dilansir jurnalis Tribunnews.com Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ditutup melemah 15,49 poin atau minus 0,22 persen di 7.083 poin pada perdagangan Selasa (IHSG)
Total transaksi sebesar Rp 13,16 triliun dengan volume 18,23 miliar lembar saham.
Total ada 273 saham menguat, 267 terkoreksi, dan 236 terhenti.
Indeks sektoral sebagian besar melemah oleh sektor industri yang minus 1,41 persen.
Kenaikan terbesar terjadi pada barang konsumsi yang mengalami kenaikan harga sebesar 0,73 persen.
Sedangkan pada Selasa (14/5/2024) sore turun 19 poin atau minus 0,12 persen menjadi Rp 16.100 per dolar AS.
Mata uang di kawasan Asia bergerak berbeda, Won Korea Selatan minus 0,01 persen, dolar Singapura minus 0,02 persen, yen Jepang minus 0,15 persen, dan yuan Tiongkok minus 0,05 persen.
Peso Filipina juga menguat 0,02 persen, baht Thailand 0,18 persen, ringgit Malaysia 0,35 persen, dan rupee India 0,01 persen.
Analis pasar uang Ibrahim Azuibi mengatakan komposit dolar AS sedikit menguat pada hari Senin setelah pergerakan terbaru, karena perhatian terfokus pada data inflasi AS yang akan datang sebagai petunjuk lebih lanjut mengenai suku bunga.
Namun, volatilitas ini mungkin mereda di awal minggu ini karena para pedagang menunggu rilis data inflasi AS terbaru, yang akan menentukan mood jangka pendek untuk kemungkinan penurunan suku bunga karena inflasi meningkat menjadi 3,6 persen secara tahunan. pertumbuhan terendah dalam tiga tahun terakhir,” kata Ibrahim.
Kedua data tersebut dapat membebani prospek suku bunga AS karena pasar mengabaikan sebagian besar pertaruhan penurunan suku bunga tahun ini setelah data inflasi terlalu panas pada kuartal pertama.