TRIBUNNEWS.COM – Komisaris Jenderal Polisi (Pj) atau Komgen Pol. (Purn) Prof. Dr. Dr. Petrus Reinhard Golos, M.M. Mantan perwira tinggi (Pati) di Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Jabatan terakhir Comzen Petrus Reinhard Golos adalah Direktur Badan Narkotika Nasional (BNN).
Jenderal bintang tiga ini tercatat menjabat Kepala BNN pada Desember 2020 hingga 27 November 2023.
Selama mengabdi, jenderal ini juga meraih kesuksesan besar sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bali.
Petrus Reinhard Golos sendiri resmi pensiun sebagai Pati Polri pada tahun 2023.
Rekam jejak Comgen Petrus pun tak main-main.
Pada tahun 2005, Petrus bergabung dengan pensiunan Jenderal Polandia Tito Karnavian, pensiunan Jenderal Polandia Idam Aziz dan Pol Komzen Rico Amelza Dahniel, seorang teroris bernama Dr. Azahari di Batu, Jawa Timur. Komisaris Jenderal Polisi. bibir Prof. Dr. Dr. Petrus Reinhard Golos, M.M. (Fercianus vaku)
Atas prestasi tersebut, Petrus dan kawan-kawan mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Pol Purn Sutanto.
Tak hanya itu, Petrus Golos juga pernah menangani kasus Bom Bali II pada tahun 2005.
Kehidupan pribadi
Petrus Reinhard Golos lahir pada tanggal 27 November 1965 di Manado, Sulawesi Utara.
Nama ayahnya adalah Jonathan Golos, nama ibunya adalah Dietze A. Pangemanon.
Komjen Petrus R Golos mempunyai istri bernama Barbara van der Linden.
Petrus dan Barbara memiliki seorang putri, Sarah Miranda Golos.
Komzen Petrus Golos menganut agama Kristen Protestan.
Belajar
Komzen Petrus Reinhard Golos merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1988.
Kursus pelatihan kepolisian yang pernah diselesaikannya antara lain PTIK (1998), Sespim (2002), Sespimti (2015), Lemhannas, Pa Lan Serse UM (1991), Pa Brimob (1996) dan Narkotika (Laboratorium Undercover) (2001).
Komzen Petrus Reinhard Golos juga menyelesaikan studi doktoralnya di Program Studi Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia (KIK UI).
Petrus Golos pun menyandang gelar Guru Besar setelah dilantik menjadi guru besar tetap Akademi Kepolisian (STIK) pada Juli 2023.
Nama lengkap dan gelarnya adalah Komzen Pol. (Purn) Prof. Dr. Dr. Petrus Reinhard Golos, M.M.
Jalur Ketenagakerjaan
Karir Komisaris Jenderal Petrus Reinhard Golos meliputi kepolisian Indonesia.
Berbagai jabatan strategis yang dijabatnya di Korps Bhaikara.
Petrus memulai karirnya pada tahun 1989 sebagai Kapolres Lodoyo, Blitar.
Ia kemudian menjabat sebagai Kepala Satuan Pencurian Dantontar Akpol (1991), Ops Miskin Ditsamapta Polda Metro Jaya (1992), Polda Metro Jaya (1994) dan Kasubbag Jatanras Ditsarse Polda Metro Jaya (1995).
Selain itu, Petrus Dan unit II pol serse reaksi cepat sat resmob courserse polri (1998), penyidik menengah pokdic i subdit lidik ditserse (2001), pamen sespim dediclot polri (2002), penyidik vreda i/kitam det. Unit Reserse Kepolisian (2002).
Pada tahun 2003, karir Polda melejit setelah ia diangkat menjadi Kepala Unit IV/Cybercrime Bareskrim Metro Jaya.
Pada tahun 2005, ia diangkat menjadi Wakapolda 88/Anti Teror Polda Metro Jaya.
Setahun kemudian, Petrus dimutasi menjadi Kepala V.Dit II/Divisi Ekonomi dan Reserse Kriminal Khusus Polri.
Jenderal asal Manado ini nantinya ditugaskan mengisi posisi Wakil Direktur II/Badan Reserse Kriminal Ekonomi dan Khusus Polri.
Pada tahun yang sama, Petru Golos dimutasi sebagai Komandan direktorat kepolisian sehingga ditugaskan di BNPT.
Lima tahun kemudian, Komjen Petrus diangkat menjadi perwakilan kerja sama internasional di BNPT.
Setelah itu, Golos berhasil dilantik menjadi Kapolres Bali.
Petrus Golos diangkat menjadi Kepala BNN pada tahun 2020 setelah empat tahun menjabat Kapolda Bali.
Petrus baru resmi pensiun dari Polri pada tahun 2023.
Kekayaan
Komjen Petrus Reinhard Golose memiliki total harta sebesar Rp 14,6 miliar.
Harta kekayaannya tercantum dalam Laporan Harta Kekayaan Pegawai Negeri Sipil (LHKPN) KPK yang dilaporkannya pada 17 Februari 2023.
Berikut rincian lengkap aset Petrus Reinhard Golos.
I. Data Properti
A. Tanah dan Bangunan Rp. 15.704.790.000
1. Tanah dan bangunan seluas 255 m2/212 m2 di Kabupaten/Kota Bogor, buatan sendiri Rp. 525.000.000
2. Tanah dan bangunan seluas 56 m2/112 m2 di Kabupaten/Kota Kota Makassar, hasil sendiri Rp. 400.000.000
3. Tanah dan bangunan seluas 551 m2/148 m2 di Kota Manado Kabupaten/Kota, hasil milik sendiri Rp. 1.342.980.000
4. Tanah dan bangunan seluas 56 m2/112 m2 di Kabupaten/Kota Kota Makassar Barat, buatan sendiri Rp. 400.000.000
5. Tanah dan bangunan seluas 56 m2/112 m2 di Kota Makassar Kabupaten/Kota, buatan sendiri Rp. 400.000.000
6. Tanah dan bangunan seluas 56 m2/112 m2 di kabupaten/kota kota Makassar, hasil sendiri Rp. 400.000.000
7. Tanah dan bangunan seluas 56 m2/112 m2 di kabupaten/kota kota Makassar, hasil sendiri Rp. 400.000.000
8. Tanah dan bangunan seluas 56 m2/112 m2 di kabupaten/kota kota Makassar, hasil sendiri Rp. 400.000.000
9. Tanah dan bangunan seluas 2265 m2/1959 m2 di Kabupaten/Kota Kota Manado, dengan Akta Rp. 11.436.810.000
B. Alat dan mesin angkut Rp. 280.000.000
1. Mobil Toyota Harrier 2.4G CBU 2005 Hasil Sendiri Rp. 130.000.000
2. Mobil Jeep Wrangler YJ 1995, hasil sendiri Rp. 150.000.000
C. Harta bergerak lainnya Rp. 200.000.000
D. Surat Berharga Rp. —-
E. Kas dan Setara Kas Rp. 389.750.000
F. Properti lainnya Rp. —-
Subtotalnya adalah Rp. 16.574.540.000
II. Debit Rp. 1.920.492.280
AKU AKU AKU. Jumlah kekayaan (I-III) Rp. 14.654.047.720
(tribunnews.com/Raqli Almughni)
Sumber : Wikipedia, ELHKPN