Komisi IX DPR Soroti Lemahnya Keamanan PDN: Data Kesehatan Terancam Disalahgunakan

Laporan ini disampaikan reporter Tribunnews.com Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota IX DPR RI dari PKS Netty Prasetiyani Aher menyoroti rentannya data masyarakat yang tersimpan di Pusat Data Nasional (PDN) yang kini telah diretas ransomware.

Menurut dia, penganggaran untuk pemeliharaan tidak sepadan dengan penguatan pengamanan PDN.

Sungguh memprihatinkan, lembaga ini mendapat anggaran Rp700 miliar dari APBN, tapi keamanan datanya lemah dan penyimpanannya tidak cukup, kata Netty kepada wartawan, Rabu (3/7/2024).

Menurut dia, salah satu yang terkena dampak peretasan adalah database kesehatan masyarakat Indonesia.

“Kenapa kita tidak belajar dari pengalaman? Sangat mudah bagi hacker untuk meretas data kesehatan kita. Pertama pada tahun 2021, data BPJS kesehatan diduga bocor dan diperjualbelikan di tempat gelap, kemudian disusul oleh E-HAC. bocor datanya dan sekarang PDN punya data kesehatannya juga sudah diretas,” kata Netty.

“Selain mengganggu layanan kesehatan internal, data kesehatan yang bocor juga rentan disalahgunakan. Informasi rahasia dapat digunakan untuk mencuri kata sandi, meminjam uang, membobol layanan keuangan, dan sebagainya. terungkap ke publik.” Lanjut Netty.

Netty mengatakan, besarnya permasalahan akibat pembobolan data PDN ini harus ditanggapi serius oleh pemerintah.

“Penegak hukum harus terlibat dan melakukan penyelidikan penuh terhadap organisasi ini dan masalah sebesar ini tidak boleh dibiarkan begitu saja tanpa orang yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawabannya,” ujarnya.

Selain itu, Netty meminta aturan turunan dari Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Informasi Pribadi segera dikeluarkan.

“Khususnya bagi mereka yang memiliki informasi publik, termasuk instansi pemerintah yang tidak menjaga keamanan informasi publik, harus diberikan sanksi yang berat agar tidak sembarangan mengumpulkan informasi publik,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *