Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua DPP PKB sekaligus Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengatakan, mundurnya Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe dari jabatan Ketua dan Wakil Otoritas Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan sebuah kejutan. Kepada masyarakat.
Kata politikus yang biasa disapa Danjo itu, mundurnya Bambang dan Dhony menandakan banyaknya permasalahan yang terjadi dalam proses pengembangan IKN.
“Iya tentu ini menjadi kejutan bagi kita semua, namun ini menjadi peringatan penting bagi semua pihak bahwa sebenarnya banyak permasalahan dalam proses IKN,” kata Daniel kepada media saat ditemui awak media. Di Kompleks DPR, Seniyan, Jakarta, Senin (3/6/2024).
Lebih lanjut, Daniel juga menegaskan, mundurnya Bambang dan Dhony bisa menjadi pertanda perlunya ada pengurangan tujuan terkait pengembangan IKN.
Pasalnya, ia menduga keputusan mundur tersebut didasarkan pada bobot atau tinggi badan dari target yang diberikan, khususnya pada Upacara Kemerdekaan RI ke-79 di IKN.
“Jadi menjadi catatan penting sekaligus bagi semua orang yang terlibat untuk benar-benar memikirkan kembali target apa yang relevan dan sesuai dengan kemampuan masing-masing,” ujarnya.
Tak hanya itu, Daniel juga menyinggung permasalahan pembiayaan pembangunan di IKN, katanya, salah satu penyebabnya adalah masih sedikitnya investor.
Oleh karena itu, kata dia, banyak buruh yang tidak menerima upah sehingga semakin menambah beban kepemimpinan penguasa.
“Termasuk penambahannya, memberi tekanan, sehingga tidak ada pendanaan, targetnya tinggi, gajinya tidak dibayarkan. Sebagai kepala otoritas, sulit,” ujarnya.
Daniel pun menilai wajar jika target yang diberikan terlalu tinggi menjadi salah satu alasan Bambang dan Dhoni mundur.
Pasalnya, kata dia, siapa pun yang diberi tujuan seperti itu tidak akan merasa mampu melakukannya.
“Entah harus tanya ke Pak Bambang. Saya hanya merasa siapapun pimpinan otoritas IKn harus goyang karena tujuannya tinggi sekali,” ujarnya.
Daniel mengaku belum pernah mendengar alasan Bambang dan Dhony mengundurkan diri sebagai pimpinan tertinggi otoritas IKN.
Ia menduga hal tersebut berdasarkan cerita atau komentar masyarakat tentang banyaknya permasalahan dalam pengembangan IKN.
“Kita dengar gajinya tidak diturunkan, kita dengar protes masyarakat adat yang akhir-akhir ini digaungkan. Pak Basuki bahkan sudah bicara bagaimana dia akan pindah kalau misalnya fasilitas dasar air tidak tersedia,” dia berkata. . Dikatakan.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah memastikan Ketua IKN Bambang Susantono dan Wakil Ketua IKN Dhony Rahajoe mengundurkan diri dari jabatannya.
Menteri Sekretaris Negara Pratikna mengatakan, Presiden Yokowi menerima kedua surat pengunduran diri tersebut.
“Beberapa waktu lalu Pak Presiden mendapat surat pengunduran diri dari Wakil Kepala IKN Pak Dhoni Rahajoe. Kemudian Pak Presiden juga menerima surat pengunduran diri dari Pak Bambang Susantono,” kata Pratikno dalam konferensi pers di Gedung DPR. Istana Kepresidenan. Komplek, Jakarta, Senin (3/6/2024).
Pratikno mengatakan, Jokowi juga menandatangani Keputusan Presiden tentang pemberhentian Bambang dan Dhony.
“Hari ini telah terbit Keputusan Presiden (Keppres) tentang pemberhentian Bambang Susantono sebagai Kepala Badan Kewenangan IKN dan Bapak Dhony Rahajoe sebagai Wakil Ketua IKN.