TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Reformasi birokrasi di lingkungan Polri bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Dalam upaya tersebut, ada penguatan kapasitas dan kapasitas Sumber Daya Manusia Polri yang perlu dibangun.
Mahasiswa Sespimti Polri 2024, Kompol Dr. Sigit Dany Setiyono, SH, SIK, MSc.Eng merumuskannya dalam buku berjudul “Organizational Citizenship Behavior”.
Buku ini merupakan kajian berbasis penelitian untuk tugas disertasi program doktor ilmu administrasi.
Dalam buku tersebut, Sigit memperkenalkan konsep Organizational Citizenship Behavior (OCB).
Konsep ini sangat sesuai dengan kearifan anggota Polri khususnya dalam meningkatkan kinerja organisasi.
“OCB dapat diartikan sebagai perilaku tambahan yang melampaui lingkup pekerjaan seseorang,” kata Sigit dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/08/2024).
Konsep perilaku kewargaan organisasional adalah penting secara kontekstual.
Apalagi pada periode ini, Polri dipandang dari sisi profesionalisme dan integritasnya, sehingga sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri.
Dalam penelitian ini, terdapat tiga faktor yang dihipotesiskan berpengaruh positif terhadap munculnya dan berkembangnya OCB di kepolisian.
Ketiga faktor tersebut adalah faktor kepemimpinan transformasional, faktor organisasi pembelajar, dan faktor budaya organisasi (variabel moderasi).
Argumentasi pemilihan ketiga faktor tersebut adalah ketiga faktor tersebut turut serta dalam perubahan suatu entitas di era digitalisasi dan disrupsi sosial saat ini, kata Sigit.
Faktor kepemimpinan misalnya. Selalu ada dan melekat pada setiap sejarah naik turunnya suatu bangsa, organisasi atau lembaga apapun, ujarnya.
Sementara itu, faktor pembelajaran organisasi kini telah diakui sebagai salah satu faktor penentu suatu entitas untuk tetap eksis dan bertahan dalam menghadapi berbagai perubahan dan tantangan.
Tulisan ini menguraikan kajian pengaruh kepemimpinan transformasional dan pembelajaran organisasi melalui budaya organisasi sebagai mediator pada anggota OCB Polri.
Dalam kasus ini, anggota Polri yang bersangkutan dijadikan lokasi penyidikan, yakni di kawasan kantor polisi yang bergelar Zona Integritas Kawasan Bebas Korupsi/Wilayah Pelayanan Birokrasi Bersih (WBK/WBBM) di wilayah Jawa Timur. Kepolisian Daerah.
Penelitian yang dilakukan penulis ini melibatkan 1.634 responden yang tergabung dalam Polri dari tujuh kantor polisi di Polda Jawa Timur.
Ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini.
Pertama, terdapat perbedaan persepsi seluruh variabel anggota Polri, dimana Satwil yang berpredikat WBBM mempunyai nilai lebih tinggi dibandingkan Satwil yang masih berpredikat WBK.
Kedua, variabel Organisasi Pembelajaran dan Kepemimpinan Transformasional berpengaruh positif signifikan terhadap OCB Anggota Polri baik secara langsung maupun melalui mediasi Budaya Organisasi.