Komandan Hizbullah Tewas usai Israel Lancarkan Serangan Drone di Lebanon

TRIBUNNEWS.COM – Media pemerintah Lebanon melaporkan bahwa serangan Israel terhadap kendaraan di selatan negara itu pada Selasa (14/5/2024) menewaskan dua orang.

Israel dan Hizbullah yang merupakan sekutu Hamas diketahui hampir setiap hari saling baku tembak.

Hal ini disusul dengan serangan kelompok Palestina pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan yang memicu perang Gaza.

Sumber yang dekat dengan Hizbullah yang didukung Iran mengatakan seorang komandan lapangan Hizbullah termasuk di antara korban tewas.

“Serangan pesawat tak berawak musuh yang menargetkan kendaraan di jalan utama di Tir al-Hush menewaskan dua orang,” kantor berita nasional melaporkan pada hari Selasa, menurut Barrons.

Dalam pernyataan yang dirilis saluran pro-Iran Al Mayadeen, Hizbullah membenarkan bahwa Hussein Ibrahim Mek tewas akibat tembakan Israel.

Kantor Berita Nasional Lebanon mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa satu orang lagi tewas dalam serangan Israel.

Sementara itu, militer Israel juga menyebutkan nama seorang anggota Hizbullah yang tewas setelah serangan udara menargetkan mobilnya di kota Tirus, Lebanon selatan.

Al Jazeera mengutip Israel yang mengatakan bahwa Maki adalah komandan utama front selatan Hizbullah.

Israel menuduh Meck merencanakan dan melakukan serangan di wilayah Israel.

Sebelumnya, Hizbullah mengatakan dalam pernyataannya pada Rabu (15/5/2024) pagi bahwa salah satu pejuangnya, Hussein Makki, “menjadi syahid karena racun dalam perjalanan ke Yerusalem.”

Ini adalah ungkapan yang saya gunakan untuk merujuk pada anggota Israel yang mati dalam api.

Menurut beberapa outlet berita Lebanon, Makki adalah seorang komandan lapangan Hizbullah dan tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah kendaraan di Lebanon selatan pada Selasa malam.

Setidaknya 413 orang tewas di Lebanon dalam tujuh bulan kekerasan lintas batas, sebagian besar militan tetapi termasuk 79 warga sipil, menurut AFP.

Menurut Israel, 14 tentara dan 10 warga sipil tewas di sisi perbatasan.

Belakangan, puluhan ribu orang melarikan diri dari kedua sisi.

Israel dan Lebanon diketahui sering melakukan serangan lintas batas sejak dimulainya perang Gaza.

Hizbullah dan Israel juga terlibat perang selama sebulan pada tahun 2006 yang berakhir dengan kebuntuan yang menegangkan.

Israel menganggap kelompok militan Syiah yang didukung Iran sebagai ancaman paling serius dan memperkirakan Hizbullah memiliki sekitar 150.000 roket dan rudal yang ditujukan ke Israel.

Diplomat Barat telah melakukan beberapa upaya yang gagal untuk menengahi deeskalasi di wilayah perbatasan. ILUSTRASI – Serangan Hizbullah di Lebanon menghantam kota Metula di Israel utara pada Jumat (4/5/2024). (Habern/Ya)

Hizbullah mengatakan mereka akan berhenti menembakkan roket ke Israel utara ketika gencatan senjata tercapai untuk mengakhiri perang berbulan-bulan di Gaza.

Di sisi lain, Israel telah memperingatkan bahwa mereka bisa memulai perang melawan Hizbullah di perbatasan utaranya jika pertempuran terus berlanjut.

Militer Israel juga mengatakan pihaknya telah menargetkan infrastruktur militer Hizbullah di wilayah lain di Lebanon selatan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lainnya terkait konflik Palestina dan Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *