Komandan CENTCOM AS Kunjungi Israel 2 Kali dalam Seminggu, Sibuk Atur Strategi Lawan Iran

TRIBUNNEWS.COM – Amerika Serikat, sekutu utama Israel, mengirim Komandan Komando Pusat AS (CENTCOM) Michael Corella ke Israel pada Kamis (8 Agustus 2024) untuk kedua kalinya dalam beberapa hari.

Jenderal Michael Corella sebelumnya mengunjungi Israel pada Senin (8 Mei 2024).

Kunjungan tersebut bertujuan untuk mengoordinasikan upaya koalisi internasional untuk mencegah serangan Iran dan Hizbullah untuk membunuh ketua Politbiro Hamas Ismail Haniyeh dan komandan Hizbullah Fuad Shukr.

Yedioth Ahronoth mengatakan pada Kamis (8/8/2024): “Para pejabat militer AS mengatakan Kepala Staf IDF Jenderal Herzi Halevy juga berada di daerah tersebut sebelum serangan Iran pada 13 April. dikatakan.

Pagi ini, Komando Pusat (CENTCOM) mengumumkan kedatangan pesawat F-22 Raptor di wilayah tersebut sebagai bagian dari bala bantuan AS untuk melawan ancaman dari Iran dan kelompok yang didukung Iran.

“Jet tempur F-22 Raptor Angkatan Udara AS tiba di wilayah tanggung jawab kami pada 8 Agustus,” kata CENTCOM dalam akun X-nya.

Langkah ini diambil sebagai bagian dari langkah penempatan pasukan AS ke wilayah tersebut.

Amerika Serikat dan Israel sedang bersiap menghadapi ancaman dari Iran dan kelompok-kelompok yang didukung Iran, menurut pernyataan yang sama.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan AS telah menyampaikan pesan kepada Iran dan Israel bahwa konflik di Timur Tengah tidak boleh meningkat.

Namun Departemen Pertahanan AS telah memperingatkan bahwa serangan terhadap pasukan AS di wilayah tersebut tidak akan ditoleransi.

Sebelumnya, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan Hizbullah melontarkan tuduhan terhadap Israel atas pembunuhan Fuad Shukr di Beirut pada Selasa sore (30 Juli 2024) dan Ismail Haniyeh di Teheran pada Rabu (31 Juli 2024). serangan akan diluncurkan. 2024) Pagi. Korban di Jalur Gaza

Israel saat ini melanjutkan serangannya di Jalur Gaza, dengan jumlah korban tewas warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 39.677 orang dan jumlah korban luka menjadi 91.645 antara Sabtu (10 Juli 2023) hingga Rabu (8 Juli 2023). Menurut Anadolu Agency, 1.147 orang tewas di Tanah Israel.

Sebelumnya, Israel mulai menembaki Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan Operasi Banjir Al Aqsa pada Sabtu (10 Juli 2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al Aqsa sejak tahun 1948. Saya melakukannya.

Setelah menukar 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023, Israel memperkirakan sekitar 120 sandera masih hidup atau mati di Jalur Gaza dan masih ditahan oleh Hamas.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain tentang konflik Palestina vs Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *