Kolo Muani, yang tidak diturunkan di PSG, membuktikan dirinya sebagai striker tangguh di timnas Prancis dengan mencetak dua gol
TRIBUNNEWS.COM- Kolo Muani tidak mendapat kepercayaan dari klubnya, Paris Saint Germain (PSG). Namun di timnas Prancis, pelatih Didier Deschamps selalu memberinya prioritas.
Dan penyerang berusia 25 tahun ini menjawab kepercayaan Deschamps dengan penampilan gemilang.
Muani menjadi bintang di lapangan saat Prancis mengalahkan Belgia 1-2 dalam laga pekan ke-4 Grup 2 UEFA Nations League di Stadion Roi Baoudoun Brussels, Belgia, Selasa dini hari (15/10).
Ia mencetak dua gol yang menjaga Prancis tetap berada di posisi kedua klasemen grup dengan sembilan poin, tertinggal satu poin dari pemuncak klasemen Italia yang mengalahkan Israel 4-1.
Sang striker nyatanya datang ke timnas dengan membawa cedera yang mengecewakan usai tak diturunkan di PSG.
Musim ini ia baru menjadi starter dalam dua pertandingan Ligue 1, dengan lima penampilan sebagai pemain pengganti.
Alhasil, dengan waktu bermain yang terbilang minim, yakni 290 menit, ia sejauh ini baru mampu menyumbang dua gol.
Laga terakhirnya bersama PSG menjadi contoh nyata Muani yang tertutupi bayangannya sendiri.
Pelatih Luis Enrique nyatanya memberinya kesempatan langka hingga menjadikannya starter pada laga melawan Nice (6/10).
Namun, Muani melewatkannya. Dia tampaknya benar-benar terputus dari rekan satu timnya, terpinggirkan dan canggung.
Tak heran, 45 menit kemudian, ia dikeluarkan dari lapangan dan digantikan Lee Kang In.
Pelatih Luis Enrique berusaha memperhalus ucapannya untuk mengkritiknya. “Saya pikir Anda akan melihat versi Kolo Muani yang lebih baik dan ketika dia dalam kondisi terbaiknya, dia adalah pemain dengan potensi besar,” kata pelatih PSG itu.
Pada laga akbar di Brussel Muani menunjukkan versi terbaiknya. Versi dirimu yang sebenarnya.
Di tengah kisruh pertandingan yang diwarnai kartu merah kapten Prancis, Aurelien Tchouameni, dan beberapa keputusan wasit yang mengundang protes, dibutuhkan penampilan segar seperti yang dilakukan Muani.
Ia berhasil memberikan kontribusi yang menentukan dengan absennya kapten Kylian Mbappe yang masih cedera.
Tuan rumah Belgia tampil menekan di menit-menit pembuka. Peluang terbaiknya mereka dapatkan ketika wasit menunjuk titik putih setelah Luis Openda dijatuhkan William Lintasa. Namun Youri Tielemans gagal menjalankan tugasnya sebagai eksekutor pada menit ke-23.
Pada menit ke-35, Prancis mendapat hadiah penalti akibat handball yang dilakukan Wout Faes. Randal Kolo Muani tak menyia-nyiakan peluang dari titik penalti.
Sesaat sebelum turun minum, tuan rumah menyamakan skor menjadi 1-1 setelah Openda dengan cerdik menyundul umpan silang Timothy Castagne.
Pada menit ke-62, umpan silang Lucas Digne dari kiri disundul Kolo Muani yang berhasil menaklukkan kiper Koen Casteels, memastikan kemenangan Prancis.
Ini adalah gol keenam Muani dalam 24 golnya untuk Prancis. Selain itu, sang striker telah menyumbang empat assist sejauh ini. Jumlah tersebut jauh lebih produktif dibandingkan kiprahnya di klub.
Deschamps menilai Muani mungkin terlihat lebih nyaman di timnas. “Dia mempunyai situasi yang kurang ideal dengan klubnya. Itu tidak mudah. Hampir pasti dia tidak berada dalam kondisi psikologis yang sama seperti saat bersama kami,” kata Deschamps.
Terkait laga kemarin, sang pelatih menyebut Muani sebagai pemain yang paling bersinar.
“Dia percaya diri dan memiliki profil yang sangat spesifik di mana kehadirannya terasa setiap kali dia berlari membawa bola. Sundulannya sangat bagus. Bersama kami dia selalu menunjukkan sisi terbaiknya,” kata Deschamps.
Yang membuat sang pelatih semakin bahagia adalah mereka berhasil menang dengan sejumlah pemain kurang berpengalaman di timnya.
Ada keseriusan dan antusiasme untuk pertandingan ini. Memenangkan pertandingan seperti ini selalu lebih baik – kata sang pelatih -.
Kemenangan ini membawa Prancis menduduki peringkat kedua Grup 2 dengan sembilan poin. Tertinggal satu poin dari Italia di puncak klasemen. Sedangkan Belgia tetap di peringkat ketiga dengan empat poin dari empat pertandingan.
Kylian Mbappe bebas saat berlibur Pelatih Prancis Didier Deschamps mengatakan Kylian Mbappe bebas melakukan apa pun yang diinginkannya saat berlibur, dan mengecilkan rumor keretakan hubungan keduanya.
Komentar tersebut muncul setelah Mbappe terlihat di sebuah klub malam di Swedia pada hari Kamis, malam yang sama ketika Prancis mengalahkan Israel 4-1.
Saat itu, Mbappe belum dibawa masuk tim oleh Deschamps untuk memulihkan cederanya.
Mbappe mengalami cedera otot bersama Real Madrid bulan lalu dan pelatih asal Prancis itu memberinya waktu istirahat untuk timnas.
“Seperti setiap pemain di klubnya, dia mengikuti program. Jika para pemain mendapat hari libur, mereka bebas melakukan apa pun yang mereka inginkan,” kata Deschamps.
Mbappe sebelumnya disebut-sebut meminta Deschamps hanya bermain di laga internasional yang “penting” karena prioritasnya adalah meraih Ballon d’Or.
(Berita Tribun/sarang)