Kolaborasi Indonesia dan Korea untuk Mengembangkan Pendidikan Generasi Muda Tanah Air

Laporan jurnalis Tribunnews.com Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Global Culture Foundation dan Mokpo National University Foundation bekerja sama untuk meningkatkan taraf pendidikan generasi muda Indonesia.

Kolaborasi ini memungkinkan pelatihan bahasa dan budaya Korea bersertifikat resmi bagi masyarakat Indonesia, gratis dan tersedia secara online.

Selain itu, kita dapat mengembangkan kerjasama untuk mendirikan kampus Korea di Indonesia dengan mengirimkan penelitian D3, S1 dan jenjang lainnya dari Indonesia serta tenaga profesional Indonesia (TKPI) ke Korea di kemudian hari.

Erman Soeparno, Ketua Yayasan Budaya Global, mengatakan kolaborasi ini merupakan terobosan yang tidak hanya meningkatkan pendidikan, tetapi juga mengarahkan peserta ke dunia kerja setelah lulus.

“Kerja sama ini dapat memberikan kontribusi besar bagi pemerintah Indonesia dalam membangun sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas, dan generasi muda di Indonesia dapat memperoleh pendidikan yang baik,” kata Ehrman, Selasa (25/6). /2024).

Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Erman Soeparno selaku ketua Global Cross Culture Foundation dan Shong Ha Seol, rektor Universitas Nasional Mokpo.

Global Cultures Fund didirikan oleh sejumlah tokoh seperti mantan Menteri Tenaga Kerja Erman Suparno, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rohmin Dahuri, mantan Rektor Universitas Islam Negeri Sirif Hidayatullah Jakarta Komaruddin Hidayat, dan mantan Gubernur Lemhanas RI Soesilo. Soepanji.

Menurut Yerman, kegiatan lintas budaya global dan pembelajaran bahasa Korea akan digunakan dan didistribusikan melalui platform Iconplay.

Rektor Universitas Nasional Mokpo, Song Ha Cheol menyambut baik kerja sama tersebut, terutama karena pengalaman dan pendidikan puluhan tahun yang dimiliki partainya.

“Tentunya kita bisa menjadi mitra strategis dan kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan kerja sama ini,” ujarnya.

Komaruddin Hidayat memberikan dukungan penuh terhadap program yang sedang berjalan, tidak hanya memberikan pendidikan dan tenaga kerja, namun juga menyediakan dana pendidikan yang diperlukan melalui berbagai skema pendanaan untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mewujudkan impian mereka.

“Kerja sama ini untuk memenuhi segala kebutuhan terkait sosial budaya, kemanusiaan, agama dan hubungan kemitraan antar lembaga antara Indonesia dan Korea di tingkat nasional dan internasional,” ujarnya.

Teddy Leslie Kim, pengusaha Indonesia asal Korea, berharap adanya dukungan dari pemerintah terkait regulasi, fasilitasi, dan promosi untuk implementasi Memorandum ini.

“Khususnya kerja sama di bidang pendidikan, keterampilan, dan pengembangan profesi tenaga kerja asal Indonesia, dan kerja sama ini memberikan kontribusi bagi kedua negara sebagai bagian dari nilai bonus demografi,” ujarnya.

Selain penandatanganan nota kesepahaman dengan pendiri Yayasan Global Cross Culture Indonesia, Korea Mokpo University, dilaksanakan bekerja sama dengan Balai Pelatihan Kejuruan dan Produktivitas (BBPVP) Bekasi, Universitas Terbuka Palapa Nusantara Indonesia (UT-PNI). . ). Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Kemudian Persatuan Kediaman Islam Indonesia (KMPI), PT Bank Nano Syariah, PT SKY LBSTV (ICON PLAY), Yayasan Purna Bakti Naker, Presidential Development Center, Tidar Heritage Foundation, PT RADEPA, PT Daya 5 dan Ikatan Persaudaraan Jamaah Haji Indonesia (IPHI).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *