KLHK Tekankan Pentingnya Penanganan Pencemaran Lintas Batas Polusi Plastik

Laporan reporter Tribunnews.com Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Sampah dan B3 (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyoroti beberapa permasalahan daerah dan rekomendasi mengenai pentingnya mengatasi pencemaran perbatasan akibat pencemaran plastik.

Hal itu disampaikannya pada sesi keempat Komite Antarpemerintah untuk Negosiasi Pembentukan Instrumen Internasional yang Mengikat Polusi Plastik, termasuk di Lingkungan Laut, di Ottawa, Kanada, Rabu (24/4/2024).

Konferensi akan berlanjut hingga 29 April 2024.

“Alatnya juga harus komprehensif, pragmatis, adil, inklusif dan transparan, berdasarkan bukti ilmiah yang ada,” kata Rosa Vivien dalam pidatonya, Kamis (25/04/2024).

Pada pertemuan pembukaan INC-4, delegasi Republik Indonesia (Delri) dipimpin oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Sampah dan B3 (PSLB3), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rosa Vivien Ratnawati.

Mereka didampingi oleh Duta Besar Indonesia untuk Ottawa, Daniel Tumpal S. Simanjuntak, dan aktif menyuarakan kebutuhan pemerintah Indonesia dan organisasi multilateral.

Dalam pemaparan laporan Kelompok Agenda 4, Dirjen PSLB3 menyampaikan pernyataan mewakili Komite Koordinasi Laut Asia Timur (COBSEA).

Direktur Jenderal Rosa Vivien Ratnawati mengatakan Pemerintah Republik Indonesia mendukung penuh terciptanya perjanjian internasional sebagai upaya membantu menyelesaikan pencemaran lingkungan akibat pencemaran plastik.

Seperti diketahui, polimer plastik berasal dari produk minyak bumi yang sulit direduksi di alam serta menimbulkan pencemaran dan kerusakan terutama pada ekosistem perairan, khususnya ekosistem laut.

Beberapa penelitian melaporkan bahwa telah ditemukan unsur mikroplastik di tubuh organisme akuatik, yang jika tidak ditangani dengan cepat dapat mempengaruhi kualitas seluruh rantai energi.

Mempromosikan penerapan ekonomi sirkular dalam produksi plastik

Selain itu, Direktur Jenderal Rosa Vivienne Ratnavati juga mendorong penerapan ekonomi sirkular dalam produksi plastik, mengurangi ketergantungan pada polimer plastik primer, dan mendaur ulang kemasan plastik.

“Kami berharap upaya ini dapat mengurangi beban pencemaran lingkungan dan menciptakan industri plastik yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” kata Rosa Vivien.

Seperti diketahui, Sidang Keempat Komite Perundingan Antarpemerintah untuk Pembentukan Instrumen Internasional yang Mengikat Hukum (ILBI) tentang Polusi Plastik, termasuk di Lingkungan Laut (INC-4) resmi dibuka pada 23 April 2024 oleh Presiden INC Luis Vayas . Valdivieso. , yang juga merupakan Duta Besar Republik Ekuador untuk Inggris.

Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari pertemuan kelima Majelis Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEA) yang akan diselenggarakan pada tahun 2022.

Pertemuan INC-4 yang akan dilaksanakan hingga tanggal 29 April ini secara khusus akan membahas revisi zero draft yang merupakan pemutakhiran dari zero draft ILBI yang disiapkan pada pertemuan INC-3 di Nairobi pada Oktober 2023.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *