Laporan Pelaporan dari TribunNews.com, Ismio
Tribunuus.com, Jakarta – Kementerian Busagem dan Memancing (KKP) mencegah Rp 13,2 miliar biji peti (BBL) dalam 49 kotak berlebih.
Pung Nugroo Sakno, direktur sumber daya maritim dan dana Fissa (PSKDP), menjelaskan bahwa penyelundupan penjahat menggunakan cara yang berbeda sejak awal.
Sementara itu, kali ini menggunakan kapal yang tidak biasa atau perahu cepat.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip pada hari Jumat (11/10/2024), seseorang yang dikenal sebagai Ipunk, mengatakan: “Tim PSKP tadi malam berhasil mengamankan penjahat. .
“Ada penganiayaan dengan penulis, tetapi penulis mengecewakan kapal mereka di pulau itu. Kemudian pelakunya melarikan diri. Ketika kami menerima bukti. Jika itu adalah uang untuk Rp 13,2 miliar,” lanjutnya.
Ipink menambahkan, penulis berhasil melarikan diri dari proses ini, tetapi bukti lain dibawa ke pangkalan Batum PSKP untuk melepaskan air dari Kepulauan RIU.
Dan Direktorat Penangkapan Pusat Perikanan Budidaya Laut Batum Batum sebagian dibudidayakan.
“Sekali lagi, KKP melalui PSKP untuk melakukan operasi rutin untuk melindungi BBL dari mereka yang ingin menyelundupkan BBL ke negara -negara tetangga,” katanya.
Sebelumnya, Menteri KKP Airyu Treengono bertanya kepada direktur jenderal PSKP bahwa ia tidak takut berurusan dengan penyelundupan benih jinak (BBL).
Masalah perdagangan BBL adalah perhatian untuk KKP, bersama dengan distribusi KP Permen Number 7 pada tahun 2024, yang merupakan dasar bagi administrasi lobster di Indonesia saat ini.
KKP kemudian membentuk Program Kantor Manajemen (PMO 724) untuk memastikan bahwa implementasi peraturan baru beroperasi dengan baik untuk penangkapan BBL, sistem pemantauan produk pertanian dan lobster.