KKP Akan Perluas Tambak Ikan Nila Salin Di Karawang Jadi 150 Hektare

Wartawan Tribunnews Taufik Ismail melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan menyediakan pertanian di Karawang, Jawa Barat.

Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono mengatakan luas kolam budidaya ikan nila air asin di Karawang kini seluas 83 hektar.

Ini adalah tambak udang tua yang sudah tidak berfungsi lagi pada masa Orde Baru.

Trenggono ingin memperluas kolam ikan nila hingga 150 hektare.

“Saya minta Pak Direktur Pertanian melanjutkan 150 hektare di kawasan ini,” kata Trenggono, Rabu (8/5/2024) lalu.

Dengan perluasan kolam ikan nila, hasil panen di Balai Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB), Karawang, diharapkan bisa mencapai 10.000 ton setiap tahunnya.

“Ngomong-ngomong, tanah ini milik negara PKC, jadi harapannya kita bisa lebih mudah melakukannya karena setahunnya akan mencapai 10.000 ton,” kata Trenggono.

Ia mengatakan, hasil panen ikan nila diserap oleh industri lokal dan global. Ia menilai kolam ikan nila yang dikembangkan KKP akan memberikan multiplier effect yang signifikan.

“Ada proses bottom water, ada industri, ada banyak. Tapi kalau durinya dihilangkan, harus dimasak. Jadi nanti kalau buntutnya, terus ke hilir. Energinya bisa diolah dengan itu dan tentu saja akan memberikan multiplier effect yang signifikan,” tutupnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan ikan mujair mempunyai potensi yang besar. Permintaan ikan nila dunia pada tahun 2024 mencapai 14,4 miliar USD atau Rp 230 miliar.

“Oleh karena itu, permintaan yang tinggi ini harus kita manfaatkan,” ujarnya usai peresmian Budidaya Ikan Nila model Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Pusakayaya Utara, Cilebar, Karawang, Jawa Barat, Rabu pagi (8/5/ ). 2024).

Jokowi yakin Indonesia mampu memenuhi permintaan ikan nila di pasar dunia. Indonesia memiliki 78.000 hektar udang hidup yang menganggur di sepanjang pantai utara dari Serang, Banten hingga Banyuwangi, Jawa Timur. Tangki udang giling dapat diubah menjadi tangki nila.

“Budidaya udang sudah tidak memungkinkan lagi dan yang terpenting saat ini adalah ikan nila yang disebut budidaya ikan nila yang banyak diminati di pasar dunia,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *