TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sudah lama tidak terdengar kabarnya, ternyata mantan Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq baru saja bebas dari penjara.
Mantan orang nomor satu PKS yang menjadi tersangka suap pengurusan kuota impor daging sapi Rp 1 miliar dan uangnya dicuri, dibebaskan dengan jaminan dan dibebaskan dari Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat mulai 6 Mei 2024.
Informasi tersebut diketahui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Benar, yang bersangkutan sudah bebas dengan jaminan sejak 6 Mei 2024, kata Ketua Satgas Humas Ditjen PAS Deddy Eduar Eka Saputra kepada wartawan, Rabu (29/05/2024). ) .
Deddy menambahkan, Luthfi Hasan Ishaaq akan menjalani masa kepemimpinan di Badan Pemasyarakatan (Bapas) Bandung hingga 11 Mei 2031. Kronologis Kasus: Memanfaatkan Jabatan Ketua KPK
Luthfi Hasan Ishaaq, Anggota Komisi I DPR RI sekaligus Ketua PKS, kedapatan lesu dan ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak 31 Januari 2013 terkait kasus penerimaan suap pemrosesan uang Rp. Kuota impor daging sapi 1 miliar di Kementerian Pertanian dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Di Pengadilan Tingkat Pertama, Luthfi dinyatakan bersalah atas kasus ini dan dijatuhi hukuman 16 tahun penjara dengan denda 1 miliar euro dan tambahan enam bulan penjara.
Luthfi dan rekannya Ahmad Fathanah terbukti menerima suap sebesar Rp1,3 miliar dari Direktur Utama PT Indoguna Utama Maria Elizabeth Liman untuk pengurusan penambahan kuota impor daging sapi. Luthfi menerima uang tersebut saat masih menjadi anggota Komisi I DPR RI dan Ketua PKS.
Luthfi disebut-sebut mempengaruhi Menteri Pertanian saat itu, yang juga politikus PKS lainnya, Suswono, untuk mendapatkan izin impor daging sapi sebanyak 10.000 ton untuk PT Indoguna Utama.
Luthfi kemudian membela diri dengan mengajukan gugatan dan kasasi. Majelis banding menguatkan putusan pengadilan tingkat pertama.
Luthfi kemudian mengajukan banding, namun hukumannya diperberat menjadi 18 tahun penjara, denda Rp1 miliar plus enam bulan penjara, ditambah perampasan hak politik.
Tujuh tahun setelah ditahan, Luthfi kembali menempuh jalur hukum Judicial Review (JRC) dengan alasan hakim melakukan kesalahan dalam memutus perkaranya. Namun Mahkamah Agung (MA) menolak KP tersebut. Ia menikah dengan gadis SMK Pashtun, padahal ia sudah mempunyai 2 istri
Awal mula kasus korupsi Luthfi Hasan Ishaaq terungkap kabar adanya hubungan spesial antara dirinya dengan gadis belia, Darin Mumtazah (17).
Merujuk Wikipedia, Luthfi Hasan Ishaaq diketahui memiliki setidaknya dua istri, Sutiana Astika dan Lusi Tiarani Agustine.
Dalam surat pribadinya, Luthfi mengaku telah menikah dengan Sutiana Atika pada 11 Januari 1984.
Sutiana Astika meminta cerai Luthfi Hasan Ishaaq karena menjalin hubungan dengan wanita bernama Lusi Tiarani Agustine sekitar tahun 2000. Seiring berjalannya waktu, Luthfi akhirnya menikah dengan Lusi.
Namun, saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap kasus suap ternak pada tahun 2013, muncul seorang remaja putri bernama Darin Mumtazah yang juga diduga menikah dengan Luthfi Hasan dalam nikah siri. Namun hal tersebut dibantah orang tua Darin Mumtazah.
Hubungan Luthfi Hasan Ishaaq dan Darin Mumtazah terungkap saat jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutar rekaman percakapan LHI dan Ahmad Fathanah pada 9 Januari 2013. Dalam rekaman tersebut terungkap ada “Pushtun” dan “Jawa Sarkiya “Kode sebagai kalimat pengantar suatu percakapan. Terdakwa kasus dugaan korupsi kuota impor daging sapi, Ahmad Fathanah, bersiap memberikan suaranya di ruang tunggu Rutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2014). Sebanyak 22 tahanan KPK menggunakan hak pilihnya pada pemilu legislatif tersebut. TRIBUNNEWS/HERUDIN (Tribunnews/Herudin)
Dalam perbincangan Mantan Ketua PKS Luthfi Hasan Ishaaq dan Ahmad Fathanah terungkap keduanya tengah membicarakan perempuan.
“Pertama, istri-istrimu sudah menunggu semua ini,” kata Fathanah kepada Luthfi dalam rekaman percakapan yang diputar di pengadilan tipikor Jakarta pada 17 Mei 2013.
“Apa itu Pushtun, Pashtun atau Sarkia Jawa?” Jawab Luthfi.
“Istirahatlah,” jawab Fathanah.
“Hehehe…”, kata Luthfi.
Pashtun dikenal sebagai sebutan untuk etnis Pakistan, Iran, dan Uzbek. Sedangkan sarkia jawa merupakan suku jawa. Sedangkan sarkia artinya kelahiran.
Diduga istilah Pashtun yang dimaksud adalah seorang remaja putri bernama Darin Mumtazah.
Darin Mumtazah sendiri akan diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi tersangka Luthfi Hasan Ishaaq dalam proses penyidikan. Namun Darini tak kunjung memenuhi panggilan KPK.
Sementara Luthfi Hasan sendiri hanya tersenyum saat ditanya soal Pushtu dalam wawancara Fathanah. Sebelum diperiksa, KPK tidak menjelaskan maksud dari Pashtun tersebut. Siapa Darin Mumtazah? LHI sering datang bahkan dipijat
Dari pemeriksaan terungkap Darin Mumtazah yang saat itu berusia 17 tahun merupakan warga Jakarta Timur.
Darin adalah anak dari Ziad dan Uti yang dikenal dengan nama Ummi.
Sejak Oktober 2012 atau delapan bulan lalu, Darin dan orangtuanya mengontrak rumah di Jalan Bhinneka, RT 10/9, No 3, Kelurahan Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur.
Sejak tinggal di kawasan tersebut, Darin dikenal warga sebagai sosok yang cantik, meski dinilai menyendiri dan tidak bergaul dengan warga.
Menurut Yuni (41), warga sekitar yang menjabat Sekretaris RT 10/9, Cipinang Cempedak, Darin merupakan perempuan cantik asal Arab. Dia memiliki kulit putih, hidung mancung, mata bulat dan alis tebal.
Cantik sekali, seperti wanita Timur Tengah yang cantik, kata Yuni. Foto Darin Mumtazah (18 tahun), seorang siswi SMK, diduga menikah siri dengan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. (Hand Out/Tribunnews.com) (HO/Makalah Pribadi)
Jika Darin Mumtazah disebut menjalin hubungan dengan mantan Ketua PKS Luthfi Hasan Ishaaq, Yuni tak membantahnya. Pasalnya LHI sering datang ke rumah tersebut karena keluarga Dara tinggal di sana.
“Kalau Pak Luthfi datang, bisa dua malam di sana,” kata Yuni.
Menurut Yuni, Darin jarang berinteraksi dengan warga dan cukup menyendiri.
“Ibunya kadang ngobrol dengan warga,” kata Yuni.
Ibunya telpon Pak Luthfi bos, jelas Yuni yang juga orang kepercayaan dan pemilik rumah kontrakan keluarga Darina.
Satpam perumahan setempat, Suyitino, mengaku pernah bertemu Luthfi Hasan di kediamannya sekitar tahun 2012.
“Saya pijat Pak Luthfi di sini. Ibu Darin yang mengenalkannya di sana. Pak Luthfi menginap di sini selama dua hari,” kata Suyitino di dekat kediaman Darin.
Dari pemeriksaan juga terungkap bahwa Darin Mumtazah merupakan siswa kelas tiga SMK Dewi Sartika, Jakarta Timur.
Penanggung jawab keamanan dan bina lingkungan Yayasan Bina Wanda, Bambang Sukmara, saat ditemui di SMK Dewi Sartika, Rabu (22/5/2013) mengakui ada seorang siswa bernama Darin Mumtazah.
“Dia siswa kelas III dan merupakan kelas satu SMK Dewi Sartika,” kata Bambang.
Bambang pun tampak kaget saat disuguhkan foto Darin dengan riasan wajah dan rambut tergerai dengan busana agak seksi yang bersumber dari Twitter miliknya.
Wajahnya memang mirip Darin. Tapi gaya dan dandanannya tidak seperti Darin di sekolah, kata Bambang. Saat Darin pertama kali jatuh cinta, orang tuanya tidak keberatan putri mereka menikah. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Jakarta Selatan, Kamis (1 Februari 2014). Luthfi divonis 16 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar, serta 1 tahun penjara karena kedapatan terlibat kasus suap kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian. Dia sebelumnya divonis jaksa penuntut umum 18 tahun penjara dan denda Rp1,5 miliar. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)
Kebenaran hubungan orang nomor satu PKS, Luthfi Hasan Ishaaq dan Darin Mumtazah akhirnya dibenarkan orangtuanya.
Ayah Darin Mumtazah, Zaid mengungkapkan, pertemuan pertama putrinya dengan Luthfi Hasan Ishaaq terjadi saat petinggi PKS itu hendak membuka restoran Arab.
“Awalnya saya dan Luthfi ingin membuka restoran Arab, sejak itu Luthfi bertemu secara intensif dengan Darin dan melalui pertemuan intensif dengan Ustadz Lutfi setiap hari, Darin akhirnya menyukai Ustadz Lutfi tanpa kewajiban apa pun,” kata Zaid saat berkunjung ke Jakarta. Pengadilan Tipikor pada Senin, 24 Juni 2013
Dari situlah akhirnya tumbuh benih-benih cinta timbal balik antara Darin dan Luthf.
“Mereka jatuh cinta, awalnya pertemuannya intens banget, bisnis bukan motif lain, tapi ternyata anak saya jatuh cinta pada ustad dan dalam waktu singkat Darin menyukainya dan saya tidak bisa menghentikannya. .”dan Ustaz Luthfi menyukainya, jadi saya tidak bisa menghentikannya,” tambah Zaid.
Sebagai orang tua, Zaidi mengaku tak ada masalah dalam hubungannya dengan putrinya yang masih duduk di bangku SMA itu hingga menikah dengan Luthfi Hasan Ishaak yang usianya jauh lebih tua.
Luthfi Hasan Ishaaq diketahui lahir di Malang, Jawa Timur pada 5 Agustus 1961 dan saat itu berusia 52 tahun. Sedangkan Darin Mumtazah saat itu masih berusia 17 tahun.
Pernikahan baru akan didaftarkan, setelah Darin selesai kuliah akan resmi, kata Zaid.
Dia bahkan tidak bertanya kepada Luthf yang sudah memiliki dua istri.
“Saya tahu dia sudah menikah, tapi saya tidak tahu dia punya dua istri. Saya tidak mempersoalkan pernikahan Darin dengan ustadz dari awal, karena dari awal tujuan kami adalah bisnis,” kata Zaid.