TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bisnis keluarga Agung Concern Group didirikan 70 tahun lalu dan kini dikelola oleh generasi ketiga.
Dimulai sebagai bengkel, perusahaan berkembang menjadi importir mobil dan berkembang menjadi bisnis IT
Agung Concern Group Ketua Bakti H. Panduan Panjaitan mengatakan, perusahaan kini tumbuh kuat melalui empat pilar bisnis karena komitmen dan dedikasinya dalam menghadapi tantangan multifaset.
Khususnya di bidang otomotif, logistik, jasa, investasi, inovasi, dan teknologi informasi, ujarnya pada acara makan malam tahunan Agung Concern Group ke-70 di Jakarta, Rabu malam (24/7/2024).
Menteri Kelautan dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan yang hadir dalam acara tersebut berbagi pengalaman langsung mengenal mendiang Samuel Panjaitan, pendiri Agung Concern Group.
Luhut memanggilnya “bapak tua” dan persahabatannya dengan anak-anak Luhut “Saya banyak belajar dari pak tua, terutama disiplinnya,” kata Luhut.
“Tidak mudah bertahan dalam bisnis keluarga dan asli Indonesia selama puluhan tahun,” ujarnya.
“Tidak mudah menjalani 70 tahun dalam bisnis keluarga atau sebagai warga lokal,” kata Luhut.
Bisnis Agung Concern semakin berkembang sejak memutuskan mengimpor mobil Salah satunya adalah merek Toyota Perusahaan kemudian mengimpor suku cadang dan kendaraan kompak serta membuka cabang di Jakarta.
Agung Concern dipercaya sebagai main dealer Toyota yang berpengalaman mengembangkan dunia otomotif dan menjual mobil merek Toyota di Indonesia.
Agung Concern Group kini telah berkembang mencakup berbagai lini bisnis mulai dari transportasi darat dan laut, logistik, pergudangan dan real estate hingga teknologi informasi.
Memasuki generasi kedua, Agung Concern Group dipimpin oleh H.M Buktikan bahwa Panjaitan adalah Direktur dan Mahatma Ilham Panjaitan sebagai CEO
Saat merayakan ulang tahunnya yang ke-65 pada tahun 2021, Mahatma Ilham Panjaitan membagikan resep suksesnya dalam bisnis keluarganya, yaitu menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat.
Sederhana saja, kata Mahatma Ilham Pandzaitan yang akrab disapa MP pada acara peluncuran buku tentang perjalanan hidupnya di Jakarta pada tahun 2021. ‘Penggemar Pandzite’
Nilai-nilai perusahaan mengutamakan kompetensi, kompetensi dan integritas dalam pengelolaan perusahaan dibandingkan hubungan darah belaka
“Keluarga harus dihindari meski keluarga tidak mampu. Ada tempat untuk keluarga dan fungsi lainnya, yang menjamin tidak mengganggu jalannya usaha,” ujarnya.
Saat ini generasi ketiga kelompok usaha tersebut antara lain Muhammad Rayano Panjit Livia Villanesia Pandzaitan dan Moshe Daron Pandzaitan
Ilham Pandzaitan menegaskan, untuk mencapai jabatan saat ini, mereka harus melalui beberapa jenjang tugas dan di lingkungan perusahaan, termasuk anggota keluarga inti Pandzaitan. Secara profesional, mereka perlu dipersiapkan melalui tahapan-tahapannya, ujarnya.