Kisah Penjual Kopi Gerobak Kekinian: Berawal Kena PHK saat Pandemi Bangkit Demi Anak Istri

Presentasi oleh Wilhelmina Fitriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Belakangan ini tren gerobak kopi keliling sedang digandrungi masyarakat.

Bisnis kopi gerobak keliling saat ini didominasi oleh beberapa brand ternama yang menerapkan konsep serupa dengan gaya penjualan Susu Murni Nasional. Beberapa brand tersebut antara lain Kopi Jago, Janji Jeeva, House, Si Bo Ba dan masih banyak lagi.

Ada banyak pekerja dengan gaya menjual kopi saat ini di seluruh dunia.

Rizal, salah satu pedagang gerobak kopi keliling yang kami temui di Jakarta, mengaku memilih profesi tersebut karena adanya PHK massal akibat pandemi Covid-19.

Rizal dulunya bekerja di sebuah perusahaan swasta terkemuka.

Namun takdir memaksanya untuk berhemat dan tetap menghidupi anak dan istrinya. Ia pun mencoba peruntungan sebagai pedagang gerobak kopi keliling modern.

“Saya dulu bekerja di perusahaan swasta dan banyak terjadi PHK karena pandemi. Saya melihat ini sebagai peluang untuk memulai bisnis dengan risiko lebih kecil dan lebih fleksibel,” ujarnya kepada Tribune, Rabu. 11/9/2024).

Pendapatan penjual gerobak kopi keliling Rizal saat ini sangat bagus. Dalam sehari, dia bisa mengantongi $700.000.

“Pendapatan ini tergantung lokasi dan cuaca. Saat hari sibuk seperti akhir pekan, kami bisa menjual 80 cangkir kopi,” kata Rizal.

Rizal sehari-hari berjualan di sekitar Blok M, Jakarta Selatan.

Prihatin dengan persaingan kedai kopi dan kafe, Rizal mengaku tidak terancam.

“Kami sebenarnya berupaya melengkapi pasar kopi yang sudah ada. Kopi push menawarkan kemudahan akses dan harga lebih murah bagi pelanggan yang tidak sempat mengunjungi kafe atau konter,” jelasnya.

Ditegaskan juga bahwa pihaknya berupaya menjaga kualitas produknya dan memberikan informasi yang jelas kepada konsumen mengenai nutrisi.

Penjual kopi jago ini mengaku khawatir dengan masalah kesehatan, terutama risiko diabetes.

Meski demikian, pihaknya menegaskan produknya tetap mengutamakan kesehatan konsumen.

“Kami menawarkan pilihan rendah gula dan alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang sadar kesehatan. “Kami ingin produk kami tidak hanya enak, tapi bebas rasa khawatir,” ujarnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *