TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jubaedah atau akrab disapa Mak Edah tiba-tiba teringat kehidupan tujuh tahun lalu di Desa Kedawung, Kawasan Bekasi, Jawa Barat. Saat itu Desa Kedawung sedang rawan pangan.
“Kita bukan hanya miskin, tapi kita benar-benar rawan pangan,” ujarnya dikutip YouTube PNM, Senin (28/10/2024).
Saat itu banyak pejabat daerah yang datang dan menanyakan siapa yang mau membuka usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Mereka juga memberikan pelatihan dan berbagai bantuan. Upaya ini berujung pada terbentuknya kelompok perempuan tani Kedawung yang memproduksi kerupuk kencur.
Grup tersebut saat ini memiliki 13 anggota, termasuk senior.
“Karena neneknya cantik, jadi tidak perlu merepotkan anak dan ibu mertua. Kalau mau beli obat atau jajan bisa mandiri,” jelasnya.
Namun jalan Mak Edah tidak selamanya mulus. Ketika sekelompok perempuan petani dibuka, banyak yang tidak menyukainya dan mempermalukannya. Meski menangis, ia berusaha tegar di hadapan anggota kelompoknya.
Usaha tidak pernah membuahkan hasil. Mak Edah dan kelompok perempuan tani yang dipimpinnya ikut serta dalam pameran tersebut. Salah satu yang paling berkesan adalah pameran yang dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi), dimana produk kerupuk kencur karyanya dihadirkan dan dinilai berbeda.
Kesuksesan usaha Mak Edah tidak lepas dari peran PT PNM melalui program PNM Mekaar.
Program ini memberikan pinjaman modal kepada perempuan kurang mampu yang ingin mengembangkan usahanya.
Didirikan pada tahun 2016, PNM Mekaar bertujuan untuk mendukung UMKM perempuan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tetapi akses terhadap keuangan terbatas.
Banyak dari mereka menghadapi kendala seperti formalitas, ukuran usaha kecil dan kurangnya asuransi.
Untuk mengatasi masalah ini, PNM memperkenalkan sistem kelompok tanggung jawab bersama, yang diharapkan dapat membantu klien mengakses keuangan dan mengembangkan usaha, serta meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Secara keseluruhan, manfaat layanan PNM Mekaar antara lain perbaikan pengelolaan keuangan, pembiayaan modal tanpa jaminan, penanaman budaya menabung, dan pengembangan keterampilan kewirausahaan.
Mak Edah sudah hampir lima tahun menjadi pelanggan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar.
Ia tertarik bergabung karena pinjaman modal yang ditawarkan sangat menarik, syaratnya mudah dan tidak ada jaminan.
Saya coba dan ternyata banyak yang mau jadi nasabah. Alhamdulillah saya ketua kelompok Kedawung sampai sekarang,” kata Mak Edah.
“Berkat PNM, produk Emak kini sudah dikenal hingga ke pelosok tanah air,” imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul “Klien PNM Mekaar Berdayakan Nenek-nenek Bekasi untuk Bisnis Kerupuk Kencur”