Kinerja Ritel Kuartal II April-Juni Diprediksi Melandai, Masyarakat Menahan Belanja

Komentar reporter Tribunnews.com Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memperkirakan pertumbuhan industri ritel pada kuartal II tahun ini akan melambat.

Menurut CEO Aprindo Roy Nicholas Mandey, tren belanja modern pada kuartal I 2024 akan melambat karena masyarakat mulai mengurangi belanja.

Periode kedua agak berkurang karena setelah lebaran, setiap tahun masyarakat menutup ikat pinggang, membatasi anggaran karena mempersiapkan biaya sekolah pada bulan Juni hingga Juli, ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (7/5). . /2024).

Ia mengatakan, THR yang mereka terima saat Lebaran kemarin sudah habis terjual, sehingga kuartal kedua ini saatnya berhemat.

Roy mengatakan alasan lain mengapa pertumbuhan bisnis pada kuartal II akan melambat adalah perubahan suku bunga perbankan setelah suku bunga acuan naik.

Diketahui, Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan atau BI rate ke level 6,25.

“Perubahan bunga bank membuat [pertumbuhan bisnis] di kuartal II melemah. Dari pada mudik sepeda motor, lebih baik konsumsi dikurangi,” kata Roy.

Dibandingkan kuartal I yang tumbuh 5-7 persen, pertumbuhan penjualan eceran pada kuartal II akan turun tipis menjadi 4-5 persen.

Penurunan ini tidak terlalu parah karena lebaran terakhir sudah memasuki kuartal kedua. Jadi, sedikit pertumbuhan terbantu.

“Idul Fitri sudah di kuartal 1, setengahnya di kuartal 2. Puasa di kuartal 1, April sudah di kuartal 2. Jadi langkah cepat membantu kita, semakin baik pestanya,” pungkas Roy. .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *