Kinerja Keuangan Holding BUMN Industri Pertahanan Melonjak Tajam, Dirut Sebut Berkat Wibawa Prabowo

Laporan Koresponden TribuneNews.com Geetha Erawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kinerja keuangan Holding BUMN Industri Pertahanan DEFEND ID mencatatkan nilai yang sangat positif pada tahun 2023.

Dijelaskan CEO Defense ID Bobby Rashidin, Jumat pekan lalu DEFEND ID menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) lima perusahaan, antara lain PT Len Industri, PT Pindad, PT Dahana, PT PAL, dan PT Dirgantara Indonesia. Pelaksanaan hasil tahun anggaran 2023.

Pemegang saham PT Lane 100 persen regional, katanya.

Sedangkan empat saham DEFEND ID PT Len Industri dan satu saham Dwi Warna sebagian besar dipegang pemerintah.

Dalam laporan keuangan tahunan RUPS mengenai kinerja tahun buku 2023, pihaknya menyampaikan kepada para pemegang saham dalam hal ini pemerintah atau pemerintah, bahwa kinerja keuangan ID DFND pada tahun 2023 mengalami peningkatan yang signifikan.

Ia mengatakan hal tersebut terkonfirmasi dengan peningkatan sebesar 29,7 persen dibandingkan audit tahun 2022.

Dalam hal pendapatan, DEFEND ID mengatakan akan tumbuh sekitar 28% pada tahun 2022.

Hal itu disampaikannya dalam jumpa pers, Senin (1/7/2024) di Plataran Senayan, Jakarta.

“Kalau kita lihat juga, laba bersihnya meningkat signifikan yaitu sekitar 56% dari tahun 2022. Kalau kita lihat aset perusahaannya naik 19%, maka modal perusahaannya bertambah sekitar 35%,” kata Bobby.

“Arus kas di lima entitas ini semuanya positif. Ini menunjukkan indikator yang sangat positif, di ID pertahanan ini, ada satu entitas yang tidak mempunyai kas dari operasi (cash). Jadi semuanya positif,” lanjutnya.

Bobby menilai kunci peningkatan kinerja keuangan ID Defence terletak pada citra Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Hingga tahun 2019, DFID menyatakan telah menandatangani lebih dari 160 kontrak.

Katanya harganya lebih dari 190 triliun birr.

Sementara itu, sejak 2014 hingga 2019, pihaknya menandatangani total 30 kontrak senilai sekitar $20 triliun.

Jadi maksimal yang kita kerjakan dulu hanya Rp 30 triliun, sekarang sudah Rp 190 triliun, itu masih terus bertambah, ujarnya.

Dijelaskannya, agar Indonesia menjadi maju, negara tersebut harus memiliki kekuatan yang baik.

Ia mengatakan, kekuatan yang baik tersebut antara lain dapat dicapai dengan membangun posisi dan pertahanan yang kuat.

“Itu yang dibidik Pak Prabowo. Berhasil. Porosnya tajam sekali. Ya, kuncinya Pak Prabowo,” ujarnya.

Konferensi pers tersebut dihadiri oleh Direktur Industri PT Len Indarto Pamoengkas Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia serta Manajemen Portofolio, Direktur Jenderal PT Dirgantara Indonesia (DI) Gita Amperiawan, Direktur dan CEO PT Pindad Abraham Mose. PT Dahana Ahyanizamman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *