Laporan reporter Tribunnews.com Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tindakan Kejaksaan Agung (Kejagung) belakangan ini dinilai efektif mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum Tanah Air dengan berani mengungkap kasus korupsi serius.
Pengamat hukum dan politik Pieter C. Zulkifli menilai Kejaksaan Agung menunjukkan sisi terbaiknya.
Menurut dia, Kejaksaan Agung telah menunjukkan langkah nyata dalam mengamankan aset negara.
“Mengirimkan pesan yang kuat bahwa hukum harus ditegakkan tanpa diskriminasi,” ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (30 Oktober 2024).
Pieter mengatakan pemberantasan korupsi di Indonesia merupakan medan perang yang kompleks.
Apalagi jika kasus korupsi menyangkut pihak yang punya kekuasaan besar dan kerap tak tersentuh.
“Di negara ini, korupsi bukan sekadar pencurian uang negara, tapi sistem yang tertanam di ceruk kekuasaan,” ujarnya.
Pieter menilai wajar jika aktivitas Kejaksaan kini dinilai positif oleh opini publik.
Hal ini dibuktikan dengan hasil survei Indikator pada akhir September 2024 yang menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi, mencapai 69%, menjadikannya lembaga yang paling dihormati setelah TNI dan presiden.
“Masyarakat semakin mempercayai Korps Adhyaksa yang dinilai mampu mengatasi berbagai tantangan dalam penanganan kasus-kasus berat. Hal ini menempatkan Kejagung lebih unggul dari beberapa institusi lain dalam hal kepercayaan, termasuk Polri, Mahkamah Konstitusi (MK) bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang disebut-sebut sebagai lembaga super organisasi yang menangani kasus korupsi,” ujarnya. . .
Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini menilai, kepercayaan tersebut bukan hanya berasal dari keberanian mengungkap kasus korupsi serius, tapi juga upaya Jaksa Agung membersihkan jaksa yang kerap merusak citra lembaga.
Menurut dia, proses pembersihan ini merupakan langkah penting dalam memulihkan integritas dan kredibilitas kejaksaan.
Ketika masyarakat melihat penegakan hukum dilakukan tanpa toleransi terhadap individu di kejaksaan, maka kepercayaan terhadap lembaga tersebut pun semakin meningkat.
“Salah satu keunggulan Kejaksaan dibandingkan lembaga penegak hukum lainnya adalah sumber daya manusianya tersebar di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Selain itu, Pieter menilai penguatan sumber daya manusia akan memungkinkan Kejagung mengusut bukti-bukti baru yang muncul.
Termasuk pemeriksaan menyeluruh terhadap dugaan keterlibatan elite dan pejabat dalam urusan besar.
Lebih lanjut dia menegaskan, penting bagi Kejagung untuk menjaga tren positif tersebut.
“Dengan keberhasilan Kejaksaan Agung, maka tantangan besar yang masih tersisa adalah menjaga integritas tersebut agar menjadi contoh bagi generasi mendatang,” tutupnya.