Laporan reporter Tribunnews.com Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja impor Indonesia mencapai 18,45 miliar dolar AS pada Juni 2024, atau turun 4,89 persen dibandingkan nilai Mei sebesar 19,40 miliar dolar AS.
Kepala BPS Amalia A Widyasanti mengatakan secara bulanan nilai impor kelompok nonmigas turun 8,83 persen menjadi $15,18 miliar dari $16,65 miliar pada Mei.
“Penurunan nilai impor secara bulanan didorong oleh penurunan nilai impor produk gas dan nonmigas yang memberikan kontribusi penurunan sebesar 7,58 persen,” kata Amalia dalam keterangannya. siaran pers BPS. pada hari Senin 2024).
Amalia menyatakan kelompok migas mengalami kenaikan bulanan sebesar 19,01 persen menjadi $3,27 miliar dibandingkan bulan Mei sebesar $2,75 miliar. Menurut dia, pertumbuhan tersebut disebabkan oleh impor minyak mentah dan nilai produk minyak yang diimpor.
“Impor migas senilai $3,27 miliar atau meningkat 19,01 persen secara bulanan. Sedangkan impor nonmigas senilai $15,18 miliar turun 8,83 persen dari bulan ke bulan,” jelas Amalia.
Sementara nilai impor year-on-year meningkat sebesar 7,58 persen pada Juni 2024, sedangkan nilai impor migas dan nonmigas masing-masing meningkat dari 47,17 persen dan 1,69 persen.
Sedangkan nilai impor kumulatif hingga Juni 2024 mencapai US$109,64 miliar, meningkat 0,84 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan nilai ini terjadi pada impor migas, sedangkan impor gas dan nonmigas mengalami penurunan. Nilai impor bahan baku penolong mencapai $80,39 miliar atau meningkat 0,42 persen dibandingkan tahun yang sama. periode tahun lalu,” ujarnya.