Kinerja Ekspor Perhiasan Turun, Kemenperin: Pelaku Usaha Fokus Pasar Dalam Negeri

Reporter Tribunnews.com Lita Febriani melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Perindustrian mencatat adanya penurunan pesanan pada industri perhiasan. Pesanan pada sektor industri perhiasan terkoreksi akibat kenaikan harga emas atau logam mulia yang relatif tinggi.

Dengan kondisi tersebut, subsektor perhiasan mengalami perlambatan nilai ekspor, namun menguat di pasar dalam negeri.

Kenaikan harga emas atau logam mulia yang relatif tinggi juga mempengaruhi faktor pemesanan yang menyebabkan subsektor perhiasan juga mengalami perlambatan nilai ekspor, kata Direktur Jenderal (Dirjen) IKMA Kementerian Perindustrian. . Reni Yanita pada Deklarasi Indeks Keyakinan Industri (IKI) di Kantor Kementerian Perindustrian, Senin (29/4/2024).

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, ekspor perhiasan pada Januari 2024 sebesar 471.549 dolar AS. Kemudian pada Februari 2024 ekspor turun menjadi 387.271 dolar AS.

Penurunan ini kemungkinan besar disebabkan oleh fokus pelaku usaha pada permintaan dalam negeri. Sebab, saat ini kita sedang mendekati Aidilfitri.

“Penurunan ini mungkin karena pengusaha fokus ke pasar dalam negeri, menjelang libur lebaran,” jelas Reni.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif mengatakan harga logam mulia mengalami kenaikan sebesar 6,3 persen pada April 2024 dibandingkan bulan sebelumnya. Berdasarkan informasi yang didapat dari pihaknya, Febri mengatakan, China saat ini banyak mencari logam mulia untuk stoknya.

“Saat ini harga emas Antam mencapai Rp 1.325.000 per gram. Harga ini turun dari kemarin sebesar Rp 1.000,” jelas Febri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *