TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) kembali menegaskan pernyataannya yang memihak pada nasib anak-anak.
Hal ini ditunjukkan dengan dilaksanakannya Hari Perlindungan Anak (KAJ) Keuskupan Agung Jakarta.
“Hari Anak KAJ dicanangkan oleh Departemen Kebudayaan dan Pendidikan Vatikan dan disetujui oleh Paus Fransiskus beberapa waktu lalu saat berkunjung ke Graha Pemuda. “Dalam skala lokal, kami mengulangi pesan universal yang sama tentang dukungan Gereja terhadap nasib terbaik anak-anak,” kata Sekretaris Jenderal KAJ Pastor Adi Prasojo, Jakarta, Jumat (4/10/2024).
Didukung oleh 5P Kids, salah satu inisiatif global dari Gerakan Global 5P yang berfokus pada masa depan terbaik anak-anak di seluruh dunia, KAJ Children’s Day mengambil tema “Anak Indonesia Kuat, Ramah dan Berkah”.
Lebih dari 1.000 anak dari 68 gereja paroki, sekolah, anak berkebutuhan khusus, asosiasi sekolah Strada, panti asuhan dan 500 teman akan berpartisipasi dalam perayaan tersebut.
Pastor Adi menjelaskan, sebagai bagian dari masyarakat sipil, gereja mendukung pemerintah dalam upaya menyediakan makanan yang cukup bagi anak-anak.
Masih banyak anak Indonesia yang mengalami gizi buruk, berisiko kekurangan gizi, dan belum mendapatkan vaksinasi.
Sementara tantangan lain terkait anak adalah menyediakan lingkungan suportif yang ramah anak dan bebas dari perundungan, kekerasan, dan pemaksaan. Persahabatan dan persaudaraan penting bagi anak.
“Kami juga ingin menanamkan pada anak sejak dini benih-benih kepedulian, kasih sayang dan tanggung jawab terhadap teman, keluarga, masyarakat dan lingkungannya. “Kami menyerukan kepada mereka untuk mengambil langkah-langkah sederhana untuk menyelamatkan dunia dari ancaman perubahan iklim yang drastis,” ujarnya.
Seperti yang Anda ketahui, Paus Fransiskus dengan jelas menekankan dalam Laudat Deum bahwa kepedulian terhadap manusia dan kepedulian terhadap dunia berkaitan erat.
Perubahan iklim merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi masyarakat dan komunitas dunia.
Pada saat yang sama, dampak perubahan iklim akan dirasakan oleh kelompok paling rentan di seluruh dunia, terutama anak-anak.
Oleh karena itu, hal terkecil sekalipun dapat membantu, dan mencegah kenaikan suhu global sebesar sepuluh derajat sudah cukup untuk menghindari penderitaan banyak orang, termasuk anak-anak, kata Pastor Adi.
Sementara itu, Arsjad Rasjid, salah satu pendiri Gerakan Global 5P, mengatakan masyarakat Indonesia patut mensyukuri suasana kerukunan dan perdamaian yang terus mereka nikmati, sementara negara lain hidup dalam ketegangan dan konflik.
Hal-hal terbaik ini patut diberikan kepada anak-anak, generasi emas masa depan Indonesia, melalui inisiatif membangun persaudaraan, toleransi, dan cinta lingkungan.
“Kami selalu menyerukan kepada semua pihak untuk membangun persaudaraan dan kemitraan untuk menciptakan perdamaian, kemakmuran dan stabilitas bagi komunitas dan tanah tempat kita tinggal. Oleh karena itu kami mendukung penuh Hari Anak KAJ 2024, tutupnya.