Ketum Jakmania angkat bicara soal bendera Ridwan Kamil yang mengenakan jersey Persib untuk mendukung Persij
Laporan jurnalis Tribunnews.com Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Jakmania Dickie Soemarno angkat bicara soal iklan Ridwan Kamil, salah satu calon gubernur DKI yang menampilkan dirinya mengenakan jersey Persib Bandung.
Mantan Gubernur Jawa Barat Persija terlihat mengenakan jersey rival berat Jakarta, Persib Bandung.
Spanduk tersebut segera menjadi viral di media sosial. Banyak yang menganggap spanduk itu provokatif.
Ada dua jenis spanduk ini. Harwal Ridwan Kamil mengenakan jersey Persib dengan tulisan “JUARA PERSIJ”.
Selain itu juga terdapat spanduk bergambar Ridwan Kamil dan istrinya Ataliya Pratya dengan tambahan tulisan “PUNTEN THE JAKMANIA, KUMAHA DAMANG JAKMANIA, URANG JADI BABATURAN, SOK ATUH…”.
Melihat situasi tersebut, Dickey Soemarno menilai pengibaran bendera tersebut bukan dilakukan oleh pasangan calon atau pasangan calon lainnya pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
“Salah satu calon di Pilkada yang beredar adalah spanduk yang menggunakan jersey klub sepak bola lain selain Persija di Jakarta. Saya yakin iklan itu bukan dilakukan oleh calon nomor urut 1, 2, atau 3,” kata Dickie. Dia membuat pengumuman resmi di halaman Instagram-nya.
Dickey mengatakan, langkah itu hanya untuk memperkeruh situasi di Pilkada Jakarta bulan depan.
Jakmania, pria jebolan Universitas Indonesia ini berharap tetap berada dalam posisi yang baik untuk menyikapi fenomena bendera yang provokatif tersebut.
Saya berharap KPU Provinsi DKI Jakarta lebih tegas dalam hal ini, kata Dickey.
“Untuk masyarakat Jackmania, saya harap kalian tetap tenang, bahagia, dan sadar di sini, tidak terprovokasi,” jelasnya.
Dickey juga ingin pasangan calon gubernur ini bisa menyampaikan visi dan misi yang masuk akal kepada warga Jakmania, atau Jakarta secara keseluruhan.
“Dengan adanya tiga pasang calon, suporter sepak bola lebih setia dan stabil. Kalau A itu A. Tidak ada A+ atau A-,” kata Dickey.
Oleh karena itu, mohon diberikan penjelasan yang adil, konsisten, dan akurat agar kita dapat menentukan pilihan dengan jernih dalam hati dan pikiran masing-masing, tambahnya.
Selain itu, Diki Soemarno mengajak seluruh elemen masyarakat Jakarta untuk menggunakan hak pilihnya pada pemilihan gubernur mendatang.
“Mari kita bersama-sama menjaga kota ini. Gunakan hak pilih sesuai hati nurani dan pikiran. Mari kita bahagiakan pesta demokrasi di Jakarta. Mari kita jaga Jakarta dan #Persija selamanya,” kata Dickey. Baliho Ridwan Kamil mendukung Persij di media sosial pada Selasa (29/10/2024). Upaya periklanan hitam
Dave Lacsono, juru bicara tim pemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor 1, menilai kemunculan bendera tersebut merupakan upaya kampanye hitam terhadap Ridwan Kamil.
Seperti dilansir Kompas.com pada 29/29/2024, Dave mengatakan, “Di daerah ini sepertinya ada upaya hitam dalam kampanye partai-partai yang hanya ingin menimbulkan kegaduhan dalam pemilu.”
Dave menegaskan, papan tersebut berlogo dan slogan unik Ridwan Kamil-Suswono, namun bukan merupakan papan reklame resmi.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar membenarkan baliho tersebut bukan dipasang tim sukses Ridwan Kamil-Suswono. “Pastinya tidak (dari tim internal),” imbuh Dave.
Dave mengatakan, iklan hitam ini dijalankan oleh beberapa pihak untuk mencapai kepentingannya masing-masing. Namun, dia tidak merinci partainya.
“Mereka berusaha menghancurkan perdamaian demi mencapai tujuan pribadinya,” kata Dave.
Dave mengatakan, pihaknya akan mempelajari lebih lanjut mengenai baliho tersebut sebelum mengambil langkah selanjutnya.
“Kita akan belajar dulu baru mengambil langkah lebih lanjut,” kata Dave. Sangat disayangkan mereka menjalankan iklan hitam
Herzaki Mahendra Putra, Juru Bicara Partai Demokrat sekaligus anggota tim pers Ridwan Kamil-Suswono, menyayangkan sejumlah pihak mulai menggunakan iklan hitam dalam kampanye Pilkada Jakarta 2024.
“Kami menyayangkan ada beberapa pihak yang mulai menggunakan cara ini dalam pilkada,” kata Herzaki.
“Oposisi ini gelisah, mereka kalah telak dalam survei dan kebingungan saat berhadapan dengan unggulan Bang RK dan Mas Sus pada debat kemarin untuk membahas program terbaik bagi warga Jakarta,” imbuhnya.
(Alfa/Tribunnews/Shela Octavia/Kompas.com)