TRIBUNNEWS.COM – Ketua XTC Indonesia Donny Akbar mengatakan meninggalnya Vina dan pacarnya, Eky di Cirebon pada 2016 lalu, bukan akibat konflik antar geng motor.
Alasannya, kata Donny, antara tahun 2015 hingga sekarang tidak terjadi kerusuhan akibat konflik antar geng sepeda XTC atau geng motor lainnya.
Awalnya Donny mengaku Eky memang tergabung dalam XTC Cirebon.
Namun, lanjutnya, Vina bukan anggota XTC dan hanya berteman dengan Eky.
Sebenarnya Eky, saya mendapat informasi dari XTC Cirebon bahwa Eky adalah anggota XTC.
Tapi kalau Vina bukan anggota XTC dan yang saya tahu dia punya hubungan khusus yaitu hubungan, Vina prihatin, kata Donny dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi yang ditayangkan di YouTube tvOne, Kamis (30/ 5/2024).
Kemudian, pasca meninggalnya Vina dan Eky, Donny mengatakan kejadian tersebut bukan disebabkan oleh perselisihan antar geng motor.
Sebab, dalam kurun waktu 2015-2016, tidak ada konflik geng motor yang terjadi antara XTC maupun geng motor lain seperti Moonraker.
Untuk lebih jelasnya, nama geng motor Moonraker sempat disebut-sebut dalam keputusan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat pada 2017 lalu.
“Saya bisa konfirmasi ke (Presiden) XTC Cirebon kemarin saat kumpul dengan Moonraker, Brigez (tim motor), dan lain-lain, dari tahun 2015 sampai sekarang tidak ada perselisihan soal nama tim motor,” kata Donny.
Meski begitu, Donny mengatakan para geng motor masih menduga kematian Vina dan Eky disebabkan konflik antar geng motor.
Lebih lanjut, Donny juga mengungkapkan, jika kematian Vina dan Eky disebabkan oleh perseteruan geng motor, maka biasanya geng motor saling berbuat ulah.
Namun, menurutnya, hal tersebut tidak terjadi setelah Vina dan Eky meninggal.
“Kami juga bertanya kepada teman-teman di Cirebon, biasanya kalau misalnya ada kejadian antara dua kelompok sepeda motor, biasanya ada keributan dan sering balas dendam. Tapi saat ini tidak (ada konflik antar kelompok sepeda motor), “jelas Doni.
Seperti diketahui, kasus pembunuhan Vina dan Eky kembali mencuat ke publik usai film “Vina: Less Than 7 Days” tayang pada 8 Mei 2024.
Sebaliknya, delapan orang didakwa dan dijatuhi hukuman penjara.
Namun, masih banyak rasa bersalah dalam hal ini.
Namun baru-baru ini, Selasa (21/5/2024), polisi berhasil menangkap Pegi Setiawan alias Perong alias Robi Irawan yang buron selama delapan tahun.
Pegi pun menduga merekalah yang bertanggung jawab atas pembunuhan Vina dan Eky.
Usai ditangkap, Pegi diancam akan dibunuh karena disangkakan dengan Pasal 340 KUHP Pembunuhan Berencana Jo Pasal 55 ayat 1 KUHP, dan Pasal 81 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Anak. Keamanan.
Namun Pegi, usai jumpa pers di Mapolda Jabar pada hari penangkapannya, membantah dirinya membunuh Vina.
Ia mengaku belum mengetahui soal terbunuhnya Vina dan Eky.
Senada, ibu Pegi, Kartini, juga membantah anaknya terlibat pembunuhan karena saat itu sedang berada di Bandung.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Sekian berita meninggalnya Vina Cirebon