Ketua Umum PBNU: Ada Pihak Dekati 5 Nahdliyin Pergi ke Israel, Agenda Bertemu Isaac Herzog Mendadak

TRIBUNNEWS.COM – Ketua Umum Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya buka suara soal kontroversi pertemuan lima nahdliyin dengan Presiden Israel, Isaac Herzog.

Awalnya, ia mengungkapkan kelima Nahdliyin bisa berangkat ke Israel karena ada kelompok yang mendorong atau mendekati mereka.

Namun Gus Yahya tidak membeberkan nama pihak yang melakukan hal tersebut.

“Menurut informasi yang kami kumpulkan, itu sangat dianjurkan, memang benar orang mendatangi mereka masing-masing untuk mengajak mereka pergi (ke Israel)”. /7/). 2024) Unduh dari YouTube TV NU.

Pak Gus Yahya mengatakan, selama berada di Israel, kelima nahdliyin bertemu dengan pihak Israel.

Namun, lanjutnya, pertemuan tersebut hanya sebatas tatap muka atau wawancara.

Namun, Gus Yahya mengatakan, belum ada agenda kelima nahdliyin itu bertemu dengan Ishak Herzog.

Oleh karena itu, ia menegaskan pertemuan dengan Isaac Herzog merupakan sebuah ketidaksengajaan.

“Padahal proyek mereka di sana hanya sekedar diskusi dengan berbagai kalangan. Katanya, tanpa ada agenda pertemuan dengan Presiden Israel dan tiba-tiba terjadi di sana,”

Gus Yahya menganalisis, pertemuan ke-5 kaum Nahdliyin dengan Presiden Israel karena ketidaktahuan mereka terhadap partai politik.

Selain itu, ia juga menilai, diketahuinya kunjungan Nadalin yang ke-5 ke Israel karena adanya ketidakpastian dari pihak yang mendekat.

Oleh karena itu, Pak Gus Yahya menyampaikan bahwa PBNU telah berupaya agar ormas-ormas Islam di Indonesia tidak tertarik pada propaganda asing.

Dikatakannya, “dan kenyataannya akan menghasilkan banyak upaya untuk menarik NU ke dalam politik internasional dan kami fokus untuk mulai membuat aturan untuk mencegah hal tersebut.

Sementara soal apakah akan ada hukuman yang diberikan kepada lima nahdliyin, Gus Yahya mengatakan mereka mendapat pemberi dari organisasi yang membina mereka.

Sebagai informasi, lima nahdliyin dari berbagai lembaga di bawah PBNU seperti Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), Pagar Nusa, Fatayat NU, dan dari PWNU DKI Jakarta.

Selain itu, Gus Yahya mewakili lima nahdliyin meminta maaf atas ketegangan pertemuan dengan Isaac Herzog.

“Apapun yang terjadi, saya sebagai Ketua PBNU mohon maaf atas kesalahan yang dilakukan oleh teman-teman NU, dan saya juga meminta maaf kepada negara atas kesalahan tersebut.

Mulanya, foto pose tangan Nahdliyin bersama Presiden Israel Isaac Herzog tersebar di media sosial.

Kelima Nahdliyin tersebut adalah Gus Syukron Makmun, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum, Zainul Maarif, dan Izza Annafisah Dania.

Film tersebut juga menuai kritik dari kelompok di tengah pembantaian Israel di Jalur Gaza.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan, pertemuan ini bukanlah pertemuan yang mewakili ormas Islam terbesar di Indonesia.

Kata Pak Gus Ipul, Senin (15/7/2024).

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *