Ketua Panitia Lentera Festival 2024 Dikabarkan Ditangkap di Banten, Ini Tampangnya

TRIBUNNEWS.COM, BANTEN – Polisi menangkap pelaku utama kasus penipuan acara Lentera Fest.

Beredar beberapa foto tentang penangkapan orang yang paling bertanggung jawab atas peristiwa yang berujung pada tindakan anarkis.

Muhammad Dian Permana Angga merupakan Ketua Panitia Festival Lampion (TNG Lenfest) 2024.

Salah satu akun yang melaporkan penangkapan tersebut ada di Instagram @infopanggung

Dalam penuturannya, akun tersebut menuliskan, “Pelaku utama aksi penipuan Lentera Fest tertangkap, kabur ke Banten dalam waktu kurang dari seminggu dan langsung ditangkap polisi.”

Akun tersebut juga menyertakan foto tersangka.

Tersangka yang tampak pasrah dikepung 4 polisi.

Tersangka mengenakan kaos dan celana berwarna hitam.

 Diduga foto tersebut ditemukan beberapa saat setelah tersangka ditangkap.

Akun Instagram lainnya memperlihatkan wajah tersangka yang dikelilingi dua petugas polisi saat berada di dalam mobil.

Reaksi netizen terhadap penangkapan tersangka: 

Abcdefadilaaa: Sebenarnya polisi cepat sekali kalau ada yang terlibat ya????

Your_butterfly19: Tolong jangan konser di Tangerang, penjual properti pasti trauma.

Mishusna_ : Ahhhh, giliran berkas Vina belum selesai

Ekayhatta: mengambil banyak uang. Apakah dia ke BANTEN saja????

Fernanda_fanji: Saya ingin tahu apakah uang itu akan dikembalikan kepada pedagang yang terkena dampak

Jangan lupakan aku 27 : Niatnya mau mandi bunga, tapi malah mandi keringat.

Irfantfk : Itu tidak cukup ??????? Mereka menyerbu rumah 

Polisi langsung menggerebek kediaman Muhammad Dian Permana Angga (27) selaku Ketua Panitia Festival Lampion (TNG Lenfest) 2024 yang mengambil uang artis hingga membuat penonton malu dan berujung anarki. Kebakaran di panggung Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.

Warta Kota, Kapolsek Pasar Kemis, AKP Ucu Nuryandi mengatakan, pihaknya langsung menggerebek rumah Dian Permana Angga di kawasan Sukatani, Rajeg, Kabupaten Tangerang usai terjadi keributan di konser yang menyebabkan panggung terbakar.

Namun, kata Ucu, rumah tempat tinggal Dian Permana Angga dalam keadaan kosong, dan tersangka melarikan diri bersama keluarga dan orang tuanya.

“Dia kabur,” kata Uku saat dikonfirmasi, Rabu (26/6/2024).

Ucu membenarkan seluruh keluarganya juga meninggalkan rumah.

Meski begitu, kata Ucu, pihaknya masih memburu Dian Permana Angga.

– Rumah itu kosong. “Ini keluarga dan orang tuanya, sudah tiada,” kata Uku.

Menurut Ucu, dalam kasus ini dibuat laporan penipuan dan penggelapan.

 “Sudah ada laporan penipuan dan penggelapan, kini sedang dilakukan penggeledahan kepada ketua panitia acara,” ujarnya.

Berdasarkan kuitansi yang dilaporkan, pihak panitia konser Lentera Festival 2024 mengaku mengalami kerugian hingga Rp 800 juta.

Itu karena Diane Permana yang mengambil uangnya.

Perkiraan kerugian Rp 800 juta, kata Ucu Nuryandi.

Sejauh ini, menurut Ucu, polisi sudah memeriksa 8 orang saksi dalam kasus tersebut.

“Kami memeriksa lima orang saksi EO dan tiga orang panitia penyelenggara konser musik tersebut,” ujarnya. Artis membatalkan pertunjukan karena tidak membayar

Konser musik Lentera Festival terakhir ricuh, panggung acara dibakar penonton di kawasan Pasar Kamis, Tangerang.

Hal ini mengakibatkan aksi panggung Guyon Waton dan NDX AKA dibatalkan karena promotor tidak bertanggung jawab membayar penuh para pemainnya.

Manajer Guyon Waton, Alwi, membenarkan pihak promotor tidak membayar bandnya hingga hari pertunjukan.

“Sampai H-1, kami belum mampu membayar administrasi Guyon Waton,” kata Alwi, manajer Guyon Waton, kepada awak media, Selasa (25/6/2024). 

Kemudian NDX AKA merasakan keterlambatan pembayaran yang hilang dan tidak mempertanggungjawabkan ketua panitia. Panggung konser NDX AKA dan Guyon Waton di Lentera Festival di Pasar Kemis Square, Tangerang pada Minggu malam, 23 Juni 2024, berlangsung ricuh ()

“Terus sepertinya bukan hanya kita yang belum dibayar, saudara kita NDX AKA juga belum dibayar.

Dan pihak sistem kesehatan dan vendor terkemuka belum dibayar penuh hingga kami menerima konfirmasi siang ini, tambah Alwi. 

Menilai pengembang tidak bertanggung jawab, Guyon Watton memutuskan untuk tidak hadir di sidang. 

Saat itu, tim asuhan Guyon Waton juga terkena dampak pemukulan dengan botol bekas minuman saat membersihkan peralatan musik di atas panggung.

Hampir seluruh tim besutan Guyon Wayon mendapat amarah dari penonton yang kecewa karena penampilan mereka dibatalkan.

“Dan ketika kami naik ke panggung untuk memainkan instrumen Guyon Watton dan NDX, kami dilempari botol dan dicemooh oleh tim penyelenggara kami.

“Sampai akhirnya massa tidak bisa dikendalikan lagi,” kata Alvi. 

Hampir seluruh busana Guyon Watton dilempar penonton, imbuh Alwi. 

Beruntung perlengkapan panggung Guyon Waton masih bisa diselamatkan sebelum akhirnya penonton lepas kendali dan membakar panggung.

Alhamdulillah instrumen kami masih terselamatkan, pungkas Alvey. (Tribunnews.com/Fauzi Nur Alamsyah/esy) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *