TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Kompolnas sekaligus Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan berjanji akan memperbaiki sistem penanganan pengaduan masyarakat di Kompolnas.
Menurutnya, sistem pengaduan masyarakat di Kompolnas perlu diperbaiki antara lain karena saat ini banyak sekali pengaduan atau pengaduan di Kompolnas bahkan sampai kelebihan beban.
Menurutnya, pemrosesan pengaduan harus diperkuat.
Hal itu diungkapkannya saat jumpa pers, Senin (11/11/2024) usai memimpin rapat pertama Kapolri di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Jakarta Pusat.
Semua pengaduan dan aduan pasti akan kami tanggapi dengan cepat dan baik. Makanya apa yang kami sampaikan perlu kita perbaiki. Kita ingin perbaiki dan modernkan sistem penanganan pengaduan, kata Budi Gunavan.
“Responnya pasti lambat karena selama ini belum diperbaiki. Semua sistem monitoring dan evaluasi perlu kita perbaiki, termasuk alokasi zona destinasi,” ujarnya.
Ia mengatakan dengan adanya modernisasi sistem, maka penanganan pengaduan masyarakat yang dilakukan Kapolri akan semakin baik.
Dengan cara ini diharapkan kepercayaan masyarakat akan terbentuk.
“Sehingga terbangun kepercayaan sehingga respon kita lebih cepat dan komprehensif dalam penanganannya,” kata Budi Gunavan.
Selain itu, Kompolnas akan melakukan pembenahan organisasi yang fokus pada program prioritas presiden.
Menurut dia, program prioritas Presiden mencakup pengendalian pada sejumlah aspek.
Aspek penyelesaian perjudian online, kemudian korupsi, penyelundupan, urusan online dan narkoba, termasuk pilkada sekaligus, kata Budi Gunavan.
Selain itu, tambahnya, Kompolnas akan memodernisasi cara kerja dan pengendaliannya.
Di bidang struktural, menurutnya, saat ini banyak sarana dan prasarana yang masih minim dan sangat terbatas.
“Oleh karena itu, perlu adanya penguatan, penambahan dan pengembangan fasilitas di bidang infrastruktur, mobilisasi dan bidang lainnya,” kata Budi Gunavan.
Budi pun menjawab pertanyaan wartawan agar strategi Kompolna terbebas dari stigma sebagai “juru bicara Polri”.
Jawabnya, caranya adalah bekerja secara profesional.
Untuk itu, ia berharap Kompolnas mampu memperkuat aspek pengendalian eksternal sehingga Polri ke depan semakin profesional dan semakin digemari masyarakat.
“Iya, Kompolnas bekerja secara profesional. Kami hanya profesional. Tapi tujuan utamanya adalah meningkatkan profesionalisme Polri, sehingga Polri benar-benar bisa dimanfaatkan untuk menjalankan tugas pokok, fungsi, dan perannya, sehingga tidak ada lagi yang bisa dilakukan. Polri Polri semakin dicintai dan dipercaya masyarakat, lanjutnya. Presiden Prabowo Subianto melantik sejumlah pejabat di Istana Negara Jakarta, Selasa (11/5/2024). dan Menteri Koordinator Bidang Keamanan, Budi Gunavan diangkat menjadi Kapolri, dan Tito Karnavian diangkat menjadi Wakil Kapolri (Tribunnews.com/Taufik Ismayil).
Seperti diketahui, anggota Kompolna sendiri terdiri dari tiga unsur.
Unsur pemerintah tersebut antara lain Menko Polkam selaku Ketua Kompolnas, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebagai Wakil Ketua Kompolnas, dan Menteri Hukum Supratman Andi Agtas sebagai anggota Kompolnas.
Kemudian tiga orang ahli kepolisian yang tergabung dalam Kompolnas, antara lain Irjen Polisi (Purn) Arief Wicaksono Sudiutomo, Irjen Polisi (Purn) Ida Oetari Poernamasasih, dan Dr. Supardi Hamid.
Selain itu, tiga tokoh masyarakat lainnya antara lain Gufron, Muhammad Choirul Anam, dan Dr Yusuf tergabung dalam Kompolnas.
Hanya dua orang yakni Tito Karnavian dan Supratman Andi Agtas yang tidak terlihat dalam jumpa pers tersebut.