TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jabatan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat masih kosong setelah Rosan Roeslani yang diangkat menjadi Wakil Menteri (Wamen) BUMN pada Juli 2023 dicopot.
DPR belum melakukan uji kelayakan terhadap calon baru.
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengakui mengapa belum dilakukan uji tuntas terhadap calon duta besar baru Indonesia untuk Amerika Serikat.
Ia pun meminta awak media menanyakan hal tersebut kepada pimpinan DPR.
“tidak mengerti, Tanya pimpinan DPR. Prinsipnya, kalau komisi mengalokasikan, kami siap segera melakukannya,” kata komisi tersebut saat dikonfirmasi, Senin (10/6/2024).
Meutya menjelaskan, mekanisme uji kelayakan calon duta besar Indonesia untuk AS harus dilakukan terlebih dahulu oleh pimpinan DPR.
Nantinya, calon duta besar RI akan dibacakan terlebih dahulu di rapat paripurna.
“Secara mekanis, Setelah surat itu diserahkan, maka akan dibacakan terlebih dahulu di Paripurna DPR. Namun apakah surat ini disampaikan atau tidak? Supaya pimpinan DPR memahami bahwa tidak ada,” ujarnya.
Di sisi lain, terdapat kendala bagi pimpinan DPR dalam menetapkan calon duta besar baru Indonesia untuk Amerika Serikat. Muya mengaku tidak mengetahuinya.
Antara lain disebutkan pimpinan MPR tidak setuju dengan nama Wishnutama yang diajukan pihak Istana.
“Saya tidak tahu (nama Wishnutama dirahasiakan pimpinan DPR),” tutupnya.