Kesalahan Konsumsi Kental Manis Dikhawatirkan Bikin Stunting

Reporter Tribunnews.com Rina Ayu melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Kesalahpahaman tentang SKM atau susu kental manis sudah ada sejak lama di masyarakat.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah mengeluarkan imbauan agar masyarakat berhati-hati mengonsumsi SKM.

SKM tetap boleh dikonsumsi namun bukan sebagai pengganti air susu ibu (ASI).

SKM masih bisa digunakan sebagai bahan masakan lain seperti martabak, roti, dll.

Namun, masih banyak kesalahpahaman mengenai minum susu kental manis. pada

Hal ini membuat Komite Kesehatan PP Aisyiyah dan Yayasan Cendekiawan Abhipraya Insan Indonesia (YAICI) berkolaborasi dalam penelitian untuk mencegah malnutrisi dan keterlambatan tumbuh kembang pada anak.

“Kami juga akan melakukan kajian bersama dengan YAICI mengenai gagap dan rasa,” kata Perwakilan Dewan Kesehatan PP Aisyiyah Diah Lestari Budiarti dalam keterangannya, Senin (7 Agustus 2024).

Dia mengatakan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran menyeluruh mengenai konsumsi susu kental manis, khususnya di Kota Bekasi yang masyarakatnya belum diajarkan bahwa susu kental manis bukanlah susu.

Riset YAICI selama beberapa tahun berturut-turut juga menunjukkan bahwa tingkat konsumsi susu manis ibu hamil mencapai angka 70%.

“Mereka (masyarakat Bekasi) sangat terpelajar tetapi mereka tidak tahu bahwa susu manis itu bukan dari sapi, sehingga ini menjadi masalah bagi kami,” ujarnya.

Melalui penelitian ini juga akan membantu PP Aisyiyah dan YAICI untuk memahami realitas bir manis di Bekasi saat ini sehingga dapat lebih mengedukasi masyarakat untuk meminumnya dengan bijak.

“Mudah-mudahan konsumsi makanan manis terus menurun,” yakin Dia.

Selain itu, selain PAUD dan TK di Kota Bekasi, Pengurus Cabang Kartu Aisyiyah (PCA) juga melakukan survei.

“PAUD dan TK di kota bekasi nanti akan bekerja sama, semua kartu aishiya dari kota bekasi akan dikumpulkan,” kata Dia. “

Kementerian Kesehatan telah menyatakan bahwa produk pemanis gula tidak cocok untuk anak kecil. pada

Susu kental manis memiliki lebih banyak gula dibandingkan protein.

Namun, pada masa perkembangan manusia, susu dianggap sebagai susu pertumbuhan.

Jadi SKM itu bukan minuman, tapi piring penyangga. SKM tidak bisa menggantikan ASI dan tidak cocok untuk anak di bawah 12 bulan, kata Siti, Kepala Biro Humas dan Komunikasi Kementerian Kesehatan. Nadia Talmiz.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *