Kesaksian Tetangga Indra Pratama, Brigadir Ridhal 2 Tahun jadi Sopir Pengusaha Batu Bara

TRIBUNNEWS.COM – Rumah tempat Brigadir Ridhal Ali Tomi mengakhiri hidupnya adalah Rumah Indra Pratama.

Rumah di Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan itu dikabarkan milik mendiang Fahmi Idris, mantan Menteri Perindustrian Pemerintah Indonesia Serikat.

Namun Indra Pratama membantahnya dan mengklaim bahwa rumah tersebut adalah miliknya.

Rumahku, rumahku. Bukan (di sini), ujarnya, Sabtu (27/4/2024), seperti dikutip TribunJakarta.com.

Brigadir Ridhal datang ke rumah tersebut untuk melakukan kunjungan persahabatan, karena keduanya mengaku sudah saling kenal.

Sebaliknya Indra Pratama membantah Brigadir Ridhal bekerja sebagai asistennya.

“Enggak ada siapa-siapa, nggak ada (pengawal). Jangan mikirin diri sendiri. Saya kenal kamu ya, tapi tidak ada misinya,” ucapnya.

Di sisi lain, tetangga Indra Prathama yang berinisial I mengaku sudah sering melihat Brigadir Ridhal bekerja sebagai sopir di rumah pengusaha tersebut.

Padahal, Brigadir Ridhal bekerja di sana selama 2 tahun.

“Bos, rumah bos. Dia supirnya, bukan?”

Usai libur tahun 2024, Brigadir Ridhal mengajak atasannya ke acara politik di Jawa Timur.

“Kalau libur posisinya akan menemani atasannya ke Jawa Timur,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua RT setempat Dania Indra Pratama menjelaskan, dirinya merupakan pengusaha pertambangan batu bara.

Ia belum mengetahui hubungan Indra Pratama dengan Brigadir Ridhal.

“Saya dengar dari selentingan kalau dia seperti asistennya, penjaganya kasar sekali, katanya pengusaha batu bara.”

“Saya dan warga dekat, tapi saya tidak banyak bertanya, saya tidak ingin tahu urusan mereka,” ujarnya. Pengakuan Istri Brigadir Ridhal

Sementara itu, Brigadir Ridhal Ali mengatakan pihak keluarga menganggap kematian Tomi aneh karena dia adalah orang yang dicintai.

Polres Metro Jakarta Selatan menyebut Brigadir Ridhal mengakhiri nyawanya pada 25 April 2024 di dalam mobil Toyota Alphard.

Senjata api HS kaliber 9 milimeter yang diduga digunakan Brigadir Ridhal untuk menembak kepalanya berhasil diamankan.

Istri Brigadir Ridhal, Novita Hussain mengaku tak percaya suaminya meninggal dunia dan mengakhiri hidup dengan meninggalkan tiga orang anak.

Ia mendapat kabar bos Brigadir Ridhal meninggal dunia di Jakarta.

“Bos menelpon dan memberitahu saya bahwa Ali mengakhiri nyawanya di dalam mobil. Saya kaget, tapi keluarga saya masih tidak percaya,” jelasnya, Sabtu (27/4/2024), seperti dikutip TribunManado.com.

Pihak keluarga meminta sejumlah bukti yang membuktikan Brigadir Ridhal telah meninggal dan nyawanya telah berakhir, namun tidak diberikan.

“Saya mau minta bukti foto atau video, tapi tidak jadi karena bos akan kaget melihat kondisi Ali,” jelasnya.

Brigadir Ridhal menjabat Ajudan di Jakarta sejak tahun 2022.

Selama bekerja di Jakarta, Brigadir Ridhal kembali ke Manado setiap tiga bulan sekali.

Novita menjelaskan, Brigadir Ridhal sibuk di Jakarta karena kemarin lebaran tidak pulang.

Jadi Ali keluar rumah dan berangkat ke Jakarta untuk berpuasa pada bulan Maret dan baru pulang setelah Idul Fitri, ujarnya.

Pihak keluarga meminta Brigadir Ridhal kembali bekerja di Manado, namun permintaan tersebut tidak diterima.

“Saya mau ke Manado dulu, tapi mereka bilang saya tidak bisa pulang karena ada pekerjaan. Saat itu, keluarga saya di Manado sudah mendapat kabar suami saya meninggal,” jelasnya.

Mengetahui sifat suaminya, Novita tidak percaya suaminya sudah meninggal dan hidupnya sudah berakhir.

Brigadir Ridhal mengeluhkan permasalahan pekerjaan sebelum meninggal dunia.

“Almarhum pernah bilang di telepon bahwa dia sudah tidak bekerja lagi di sana. Saya juga tidak tahu maksudnya apa,” jelasnya. Brigadir Ridhal Ali Tomi, anggota Potret Kriminal dan Polres Manado Sulut. (Manado/Kolase Tribun Wartakota) Bawalah senjata saat pergi berlibur

Penyelidikan tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi, anggota Satuan Lalu Lintas Polresta Manado, terus dilakukan.

Kabid Humas Polda Manado Ipda Agus Haryono mengatakan, Kapolres Manado Sisir Paul Julianto Sirait sedang memantau kasus tersebut dan masih berada di Jakarta.

Kapolres masih di Jakarta. Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan menyeluruh atas kejadian tersebut, ujarnya, Minggu (28/4/2024), seperti dikutip TribunManado.com.

Berdasarkan pemeriksaan ad hoc, Brigadir Ridhal Ali Tomi meninggal dunia dan mengakhiri nyawanya dengan luka tembak di kepala.

“Untuk sementara diduga orang tersebut telah mengakhiri hidupnya,” lanjutnya.

Sebanyak 15 orang saksi yang hadir di TKP telah dimintai keterangan.

Keluarga juga menolak otopsi.

“Keluarga korban memberikan keterangan dan menolak dilakukan otopsi, dan dilakukan penyelidikan sementara mengenai penyebab kematiannya,” ujarnya.

Ipda Agus Haryono juga mengklaim Brigadir Ridhal berangkat ke Jakarta untuk berlibur dan tidak diperbolehkan membawa senjata api.

Diketahui senjata api korban berjenis HS-9 nomor seri H258799 senjata api kaliber 9,9 mm.

“Masyarakat yang mendapat izin mengunjungi kerabatnya di Jakarta, dilarang membawa senjata api saat pergi,” tegasnya, sesuai SOP.

Dia mengatakan Brigadir Ridhal harus menyerahkan senjata apinya ke bagian logistik Polres Manado saat hendak mengambil cuti.

Jadi itu kelalaian karena dia tidak sempat menitipkannya, ujarnya.

PERINGATAN: Berita atau artikel ini tidak ditujukan untuk bunuh diri.

Pembaca tidak perlu ragu untuk membahas permasalahan psikologis mereka, terutama jika mereka pernah mencoba bunuh diri, dan berkonsultasi dengan psikiater klinis yang memberikan layanan kesehatan mental.

Ada berbagai saluran bagi pembaca untuk menghindari bunuh diri.

Mohon bantuannya untuk menghubungi

Bunuh diri terjadi ketika seseorang mengalami depresi dan tidak ada orang yang bisa membantunya.

Jika Anda mempunyai masalah ini, jangan menyerah dan putuskan untuk mengakhiri hidup Anda. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling mungkin bisa menjadi pilihan bagi Anda untuk mengatasi kecemasan yang ada.

Untuk menerima layanan kesehatan mental atau layanan konseling lainnya,

Anda dapat mengklik tautan berikut.

Cuplikan artikel ini dimuat di TribunManado.com dengan Judul: Ada yang Aneh dengan Meninggalnya Brigadir Ridhal, Novita Hussain Ungkap Kepribadian Suaminya, dan TribunJakarta.com, Pemimpin Kemenangan Indra Pratama. Para tetangga menyaksikan momen Gibran sang bos dibawa ke Jawa Timur oleh brigadir RAT

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Annas Furqon) (TribunManado.com/Gladi Manegal/Rhendi Umar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *