Kerusuhan di Kenya, Adik Tiri Barack Obama Ikut Jadi Korban

TRIBUNNEWS.COM, KENYA – Kerusuhan besar terjadi di ibu kota Kenya, Nairobi, pada Selasa (25/6/2024) setelah ribuan demonstran menyerbu gedung DPR Kenya.

Para pengunjuk rasa memprotes rancangan undang-undang yang akan menaikkan pajak dan memotong pendapatan asuransi kesehatan.

Para pengunjuk rasa melakukan kekerasan dan membakar sebagian gedung DPR, sehingga anggota DPR meninggalkan tempat kerjanya.

Polisi merespons pengunjuk rasa dengan menggunakan peluru tajam dan gas air mata.

Paramedis di lokasi kejadian mengatakan sedikitnya lima orang tewas di kompleks Parlemen Kenya.

Kerusuhan menyebar ke kota-kota lain.

Presiden Kenya William Ruto mengutuk para demonstran dan menyebut aksi di Nairobi sebagai “pengkhianatan”.

Ruto pun berjanji akan memberikan respons yang kuat untuk membubarkan demonstrasi.

“Peristiwa hari ini menandai titik balik dalam cara kita merespons ancaman terhadap keamanan nasional,” kata Ruto seperti dikutip Associated Press.

Para pengunjuk rasa menuntut anggota dewan menolak RUU tersebut karena akan merugikan masyarakat.

Namun, parlemen kemudian mengesahkan RUU tersebut sebelum para anggota parlemen melarikan diri melalui terowongan.

Diketahui, RUU yang diprotes para pengunjuk rasa ini memuat kenaikan pajak bahan bakar dan minyak nabati sehingga akan menaikkan harga bahan pokok tersebut. Kenaikan pajak yang diusulkan oleh presiden Kenya telah memicu demonstrasi mematikan, dengan 13 orang dilaporkan tewas dalam kekerasan mematikan antara warga dan polisi Kenya. (AFP)

RUU tersebut juga mencakup kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) produk roti dan kendaraan bermotor sebesar 16 persen.

Selain itu, RUU tersebut memotong pendapatan sebesar 2,75 persen untuk mendanai Asuransi Kesehatan Nasional Kenya.

Para pengunjuk rasa menentang RUU tersebut karena menilai kenaikan pajak ini akan membebani masyarakat. 

Jumlah korban

Sejauh ini, dilaporkan 5 pengunjuk rasa tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam insiden tersebut.

Diantaranya adalah saudara tiri mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, yang terkena gas air mata oleh polisi Kenya saat demonstrasi.

Polisi menembaki pengunjuk rasa yang mencoba menyerbu gedung DPR Kenya kemarin, menewaskan sedikitnya lima pengunjuk rasa, melukai puluhan lainnya dan membakar sebagian gedung parlemen ketika anggota parlemen mengesahkan rancangan undang-undang kenaikan pajak.

Aktivis Kenya Auma Obama, saudara perempuan mantan Presiden AS Barack Obama, termasuk di antara pengunjuk rasa yang terkena gas air mata saat demonstrasi di depan gedung parlemen di Nairobi pada hari Selasa, CNN melaporkan.

Auma Obama dibawa ke samping oleh reporter CNN dan ditanya mengapa dia ada di sini.

Polisi Nairobi melepaskan tembakan setelah gas air mata dan meriam air gagal membubarkan massa.

Mereka akhirnya mengusir para pengunjuk rasa keluar dari gedung parlemen, dan anggota parlemen dievakuasi melalui terowongan bawah tanah, media lokal melaporkan.

Pada hari Selasa, Menteri Pertahanan Aden Duale mengatakan tentara telah dikerahkan untuk membantu polisi menangani “darurat keamanan” yang telah menyebabkan “penghancuran dan kehancuran infrastruktur material”.

Asosiasi Medis Kenya mengatakan sedikitnya lima orang tewas akibat tembakan dan 31 orang terluka, 13 orang terkena peluru tajam dan empat orang terkena peluru karet saat merawat korban luka.

Asosiasi tersebut meminta pihak berwenang untuk membangun koridor medis yang aman untuk melindungi pekerja medis dan ambulans.

Pemantau internet Netblocks melaporkan bahwa layanan internet di negara Afrika Timur tersebut sangat terganggu selama tindakan keras polisi.

Operator jaringan terkemuka di Kenya Safaricom mengatakan pemadaman listrik berdampak pada dua kabel bawah lautnya, namun penyebab utama pemadaman tersebut masih belum diketahui.

Parlemen menyetujui rancangan undang-undang keuangan dan mengirimkannya ke pembahasan ketiga anggota parlemen.

Langkah selanjutnya adalah mengirimkan undang-undang tersebut kepada Presiden untuk ditandatangani. Jika keberatan, mereka bisa mengirimkannya kembali ke parlemen.

Politisi oposisi telah menyerukan agar Ruto mundur.

“Ruto harus mengundurkan diri, Ruto harus mengundurkan diri, dia harus melakukan hal yang terhormat,” kata pemimpin senior oposisi Eugene Wamalwa dalam pernyataan yang disiarkan televisi.

Pemimpin oposisi lainnya, Raila Odinga, menyerukan agar RUU Keuangan segera dicabut untuk membuka jalan bagi dialog.

“Saya merasa terganggu dengan polisi yang membunuh, menangkap, menahan dan melacak pemuda dan pemudi yang ingin mendengar tentang kebijakan pajak yang mencuri masa kini dan masa depan mereka,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *