Keretakan AS-Israel Bertambah, Amerika Serikat Minta Dukungan DK PBB untuk Gencatan Senjata di Gaza

Ketika keretakan AS-Israel semakin melebar, AS meminta DK PBB untuk mendukung gencatan senjata di Gaza.

TRIBUNNNEWS.COM: Keretakan AS-Israel semakin dalam ketika AS menyerukan dukungan DK PBB untuk gencatan senjata di Gaza.

Washington telah memveto beberapa resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata permanen sejak Oktober.

Washington mengatakan pada 3 Juni bahwa Dewan Keamanan PBB harus mengeluarkan resolusi yang mendukung proposal gencatan senjata Gaza yang diajukan oleh Presiden AS Joe Biden pekan lalu.

Rancangan resolusi tersebut menyerukan Hamas untuk sepenuhnya menerima usulan gencatan senjata dan melaksanakan ketentuannya tanpa penundaan.

“Dia menekankan pentingnya pihak-pihak mematuhi persyaratan yang disepakati untuk tujuan perdamaian. Reuters melaporkan bahwa pertempuran telah berakhir.

Biden mengatakan dalam pidatonya tanggal 31 Mei yang disampaikan Israel.

Tel Aviv mengakui bahwa tim perunding diizinkan untuk menyampaikan rencana tersebut kepada mediator, namun para pejabat menekankan bahwa rancangan yang diungkapkan oleh Biden “belum selesai.”

Menanggapi tuntutan Israel, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan pada Senin malam bahwa Gedung Putih tidak mengetahui adanya “celah” dalam proposal tersebut.

Pejabat Hamas Hussan Badran mengatakan kepada kantor berita Safa pada 3 Juni.

“Kami belum menerima usulan baru mengenai gencatan senjata di Jalur Gaza,” ujarnya. Hamas dan kelompok perlawanan menerima proposal yang diajukan oleh mediator pada 6 Mei.”

Pejabat Hamas lainnya, Youssef Hamdan, mengatakan kepada Arab World Press (AWP) bahwa gerakan tersebut “menyambut baik” usulan tersebut.

Namun Tel Aviv menuduh Israel menghalangi upaya mencapai kesepakatan dan membantah ada kesenjangan antara rencana yang disampaikan Joe Biden dan rencana yang disetujui Israel.

Pada hari Sabtu, seseorang yang dekat dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan tawaran itu adalah kesepakatan yang buruk namun Israel menerimanya.

Netanyahu menekankan bahwa Israel tidak akan menyetujui gencatan senjata permanen sampai Hamas dikalahkan.

“Kami akan menghentikan serangan penembakan dengan tujuan memulangkan para sandera. Dan kami akan terus membahasnya,” ujarnya, Senin.

AS telah memveto tiga resolusi DK PBB sebelumnya yang menyerukan gencatan senjata di Gaza sejak perang genosida dimulai.

Kesepakatan tiga fase yang baru diumumkan mencakup gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza.

Itu adalah Doha, Mirip dengan proposal gencatan senjata permanen yang dibuat di bawah naungan Kairo dan Washington.

(Sumber: Buaian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *