Laporan reporter Tribunnews.com Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan, proses feasibility study (FS) kereta cepat Jakarta-Surbaya masih di tangan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Risal Vasal, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, mengatakan pihaknya belum menerima FS dari KCIC.
Tanyakan kepada KCIC apa yang terjadi selanjutnya, kami belum punya sikap, ujarnya kepada wartawan di Jakarta, seperti dikutip Sabtu (27/7/2024).
Menurutnya, Kementerian Perhubungan berperan penting dalam mengidentifikasi rute yang diusulkan KCIC dalam studi kelayakan yang mereka susun.
“Mereka punya FSnya, jadi usulan rutenya keluar, lalu kita tentukan rutenya. Tapi (sekarang FSnya) tidak (diterima Kementerian Perhubungan),” kata Risal.
Dalam FS yang sedang dikaji KCIC, dia mengatakan, jalur yang ada bisa melewati jalan tengah, utara, atau selatan Pulau Jawa.
Kementerian Perhubungan kemudian akan menentukan jalur mana yang terbaik dan bermanfaat bagi masyarakat. “Ke arah mana, permintaannya ke mana, nanti dihitung-hitung, hasilnya FS,” kata Risol.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan, proses pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya tidak dilaksanakan pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Selain studi kelayakan, proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya masih membutuhkan waktu lama dalam pengerjaannya. Oleh karena itu, proses tender untuk menyelesaikan mega proyek tersebut masih berlangsung.
“Kereta cepat Jakarta-Surabaya, saya sampaikan, kereta cepat itu belum bisa selesai tahun ini,” kata Adita kepada wartawan di JCC Senayan, Selasa (21/5/2024).
Adita mengatakan, pembangunan ini memakan waktu lama seperti proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
“Kita belajar dari Jakarta-Bandung yang prosesnya juga relatif panjang. Jadi prosesnya masih panjang,” kata Adita.