Kepala Staf IDF Herzi Halevy akan Resign Desember Tahun Ini, Tentara Israel: Itu Hanya Gosip

TRIBUNNEWS.COM – Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Hertzi Halevi dikabarkan bersiap pensiun pada akhir Desember tahun ini.

Kabar ini berdasarkan percakapan Herzi Halevi dengan orang-orang terdekatnya, menurut media Israel.

“IDF dijadwalkan menyelesaikan seluruh penyelidikan internal atas kegagalan mencegah serangan Hamas (melalui Operasi Banjir Al-Aqsa) pada 7 Oktober 2023 paling lambat Desember tahun depan,” lapor Channel 12 Israel pada Kamis (12/09/2024). .

“Kemudian Gerzi Halevi bisa menandatangani penyidikan dan menyampaikannya ke publik sebelum mengundurkan diri,” lanjutnya.

Selain itu, diharapkan pada bulan Desember, militer Israel akan menyelesaikan semua persiapan untuk kemungkinan perang habis-habisan di Lebanon, yang akan diawasi oleh Hertz Halevi.

Hertzi Halevi telah berulang kali mengambil tanggung jawab penuh atas kegagalan Hamas mencegah serangan 7 Oktober 2023.

“IDF bertanggung jawab atas keamanan negara dan warganya, dan kami tidak menangani masalah di wilayah sekitar Jalur Gaza seperti yang seharusnya kami lakukan pada Sabtu (10/07/2023) pagi,” kata Gertzi Halevi di pidatonya. Pernyataan Publik Pertama Pasca Serangan Hamas Kamis (12/10/2023) Tentara Israel membantah kabar Herzi Halevi akan mundur

Sementara itu, militer Israel membantah laporan bahwa Hertz Halevi berniat mengundurkan diri dari jabatannya pada bulan Desember.

“Laporan mengenai dugaan tanggal pengunduran diri Kepala Staf Umum adalah salah dan tidak berdasar,” kata sumber militer Israel.

“Kepala Staf kini fokus penuh pada pengelolaan perang dan pengelolaan IDF dalam memerangi musuh-musuh kita dan mencapai tujuan perang,” lanjutnya. Sejumlah personel militer Israel telah mengundurkan diri

Sebelumnya, sejumlah tentara Israel mengundurkan diri, menurut media Israel.

Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth memberitakan pada Kamis (12/9/2024) pengunduran diri komandan Unit 8200 Yossi Sheral.

Yossi Sheral mengundurkan diri setelah gagal mencegah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Kepala polisi pendudukan Israel di Tepi Barat, Uzi Levy, juga mengundurkan diri.

“Ini adalah pengunduran diri polisi ketiga dalam sebulan,” Channel12 Israel melaporkan pada hari Kamis.

Bulan lalu, komandan brigade utara dan komandan unit investigasi mengundurkan diri, disusul komandan brigade pantai barat.

“Kejadian ini penting karena Departemen Investigasi dan Divisi Tepi Barat adalah salah satu departemen kepolisian terpenting dalam pemerintahan Zionis,” lapor media tersebut. Jumlah korban di Jalur Gaza

Saat Israel melanjutkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah korban tewas warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 41.188 orang dan 95.125 lainnya luka-luka antara Sabtu (10/7/2023) hingga Kamis (9/12/2024). dan 1.147 kematian di Israel, dikutip Anadolu Agency.

Israel sebelumnya mulai mengebom Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Menurut perkiraan Israel, setelah menukar 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023, Hamas masih menyandera sekitar 101 sandera, baik hidup maupun mati.

(Tribunnews.com/Unita Rahmayanti)

Berita lainnya terkait konflik Palestina dan Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *