Kepala BKKBN Sosialiasi Penurunan Angka Stunting kepada Ratusan Jemaah Pesantren di Banyumas

Laporan jurnalis Tribunnews.com Rina Ayo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Asto Verduyo menggelar sosialisasi topik percepatan dan penurunan angka gagap di hadapan ratusan jamaah Pondok Pesantren Pondok Biroyatul Huda. , Batuanten Cilongok Banyumas, Minggu (19/5/2024).

Ini juga merupakan upaya pencegahan sembelit yang ditujukan kepada para ibu.

Kepala BKKBN Dokter Hasto mengatakan, sebelum Indonesia Emas, sumber daya manusia Indonesia harus berkualitas.

Oleh karena itu, pencegahan gagap sangatlah penting.

Hal ini harus dilakukan melalui pelaksanaan program yang kooperatif dan tepat sasaran, melalui program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana atau program Bangga Kencana.

“Benga Kankana harus mampu membangun keluarga yang damai dan sejahtera. Oleh karena itu, penting saat ini kita berupaya keras untuk mewujudkan keluarga berkualitas,” kata dr Hasto dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (22/5/2024). . .

Program Bangga Kencana merupakan salah satu upaya pemberantasan gagap nasional dengan harapan dapat melahirkan generasi emas Indonesia yang sehat, kuat, dan produktif.

Ia mengungkapkan, sebelum Indonesia Emas, sumber daya manusia Indonesia harus berkualitas. Oleh karena itu, pencegahan gagap sangatlah penting.

Hasto menilai pertemuan dengan ratusan warga masyarakat ini merupakan wadah yang strategis untuk menyampaikan informasi, mengingat integrasi perempuan merupakan kunci keberhasilan pembangunan keluarga dan pembangunan bangsa.

“Perempuan mempunyai peranan penting dalam pembangunan keluarga, karena merekalah yang mengambil keputusan dalam keluarga.”

“Perempuan juga paling dekat dengan anak, perempuan juga menentukan berhasil tidaknya pembaharuan reproduksi dalam keluarga, sehingga sudah selayaknya perempuan mempunyai pengetahuan yang cukup termasuk dalam pencegahan pencurian”, ungkapnya.

Ketua Majelis MUI Kabupaten Nyomas KH Ders pun turut serta dalam kegiatan tersebut.

Asroru Maula, salah satu pengasuh Pondok Biroyatul Huda, Batuanten Cilongok Banyumas mengatakan, sebagai orang tua muslim, ada panduannya yaitu Surah An-Nisa untuk mempersiapkan generasi tangguh.

“Jadi kita tidak boleh membiarkan anak dalam keadaan lemah baik lahir maupun batin, dan ini sudah menjadi kewajiban orang tua muslim. Salah satu rujukannya adalah Sayyidtina Fatima Az-Zahra yang selalu memberikan contoh yang baik, bagaimana dalam mengasuh anak beliau selalu menjaga jasmani dan rohani. membersihkan jiwa, menyiapkan juga makanan secukupnya, dan sebagainya.

Artinya sosialisasi ini harus menjadi bagian dari Dakwah Islam yang Kayai dan Ustadz sampaikan langsung kepada masyarakat khususnya ibu-ibu tentang pembinaan keluarga, sembelit dan sejenisnya. Jadi menurut saya program ini bagus dan harus dilanjutkan. ” harapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *