TRIBUNNEWS.COM – Israel telah mengatakan kepada Amerika Serikat (AS) bahwa mereka akan membuka lebih banyak penyeberangan bantuan ke Gaza.
Ingat, tenggat waktu AS untuk Israel semakin dekat minggu depan.
Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin diketahui memberi waktu kepada Israel hingga 13 November 2024.
Israel berada di bawah tekanan untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di Jalur Gaza yang dilanda perang, atau berisiko menahan sejumlah bantuan militer dari pendukung terbesarnya, AS.
Permintaan itu disampaikan AS melalui surat menjelang pemilihan presiden Selasa (11/5/2024), menjanjikan lebih banyak kebebasan bagi Israel.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan AS “berharap akan membuka penyeberangan baru di Kisufim dalam beberapa hari mendatang,” setelah Israel baru-baru ini membuka kembali penyeberangan Erez.
“Kami terus mendesak mereka, dan kami telah melihat mereka, termasuk dalam beberapa hari terakhir pasca pemilu, mengambil langkah lain,” kata Miller kepada wartawan, Kamis (7/11/2024), dilansir Arab News.
Namun, Miller tidak mengatakan bagaimana Amerika Serikat akan mengevaluasi kepatuhan Israel terhadap permintaan bantuan tersebut.
Dalam surat tersebut, Antony Blinken dan Lloyd Austin meminta agar Israel “berturut-turut” memberikan bantuan di empat penyeberangan utama dan membuka penyeberangan kelima.
Surat tersebut menyerukan setidaknya 350 truk diizinkan masuk ke Gaza setiap hari.
Miller menambahkan, 229 truk tiba pada Selasa.
Kisufim, dekat kibbutz di Gaza selatan, yang diserang oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, sebagian besar tidak digunakan kecuali oleh militer sejak Israel menarik diri dari Gaza pada tahun 2005.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden telah berulang kali meminta Israel untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan dan melindungi warga sipil, namun sebagian besar menahan diri untuk tidak menggunakan manfaat seperti pemotongan senjata.
Sementara itu, Miller berharap Blinken terus menggunakan sisa masa jabatannya untuk mendorong perang di Gaza dan Lebanon. Pembaruan Perang Timur Tengah
Seperti dilansir Al Jazeera, lebih dari 50 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel di Gaza, sumber medis mengatakan kepada Al Jazeera, menambahkan bahwa 42 orang tewas dalam pengepungan di Gaza utara.
Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon melaporkan 52 orang tewas dan 161 luka-luka dalam serangan pasukan Israel di seluruh negeri dalam 24 jam terakhir.
Enam penjaga perdamaian Malaysia dari Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) terluka ringan akibat serangan udara Israel terhadap kendaraan di dekatnya dan tiga orang tewas di kota Sidon, Lebanon.
Serangan Israel berlanjut di Gaza, dengan sedikitnya sembilan orang tewas setelah pesawat tempur membom sebuah rumah di lingkungan Daraz di Kota Gaza.
Polisi Israel mengatakan mereka menembak pengemudi kendaraan yang dituduh mencoba menyerang kamp pengungsi Shufat, di utara Yerusalem Timur yang diduduki.
Kementerian luar negeri Israel mengatakan 10 warga Israel terluka dalam bentrokan kekerasan antara penggemar sepak bola di Amsterdam setelah pendukung Maccabi Tel Aviv menurunkan bendera Palestina di ibu kota Belanda. Warga Palestina yang melarikan diri dari operasi militer Israel di Beit Lahiya di Jalur Gaza utara berjalan menuju pusat kota di jalan Salah al-Din timur Kota Gaza pada 22 Oktober 2024. (AFP/Omar Al-Katta)
Militer Israel mengatakan akan mengambil tindakan terhadap tentara yang menembakkan peluncur granat otomatis ke Gaza untuk merayakan kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS.
Prancis menuduh Israel merusak hubungan bilateral setelah pasukan Israel memasuki situs suci yang dikuasai Prancis di Yerusalem Timur yang diduduki dan menahan sebentar dua pejabat Prancis yang berstatus diplomat.
Pembantaian Israel di Gaza telah menewaskan 43.469 warga Palestina dan melukai 102.561 orang sejak 7 Oktober 2023.
Diperkirakan 1.139 orang tewas di Israel dan lebih dari 200 orang ditawan dalam serangan yang dipimpin Hamas hari itu.
Sejak awal perang di Gaza, 3 ribu 102 orang tewas dan 13 ribu 819 luka-luka di Lebanon akibat serangan Israel.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lainnya terkait konflik Palestina Vs Israel