Kendaraan militer Israel berdiri di Gaza, tentara IDF meninggalkan kendaraan militer yang rusak di Gaza
TRIBUNNEWS.COM- Tentara Israel meninggalkan kendaraan militer yang hancur di Jalur Gaza.
Anadolu Agency melaporkan bahwa tentara Israel telah menyusup ke wilayah Shujaiya di timur Kota Gaza dan meninggalkan kendaraan militer yang hancur setelah bentrokan dengan unit Palestina.
Sebuah video yang menunjukkan seorang aktivis Palestina yang memotret sisa-sisa pengangkut personel lapis baja Israel yang hangus di jalan Bagdad di lingkungan Shujaya menjadi viral di media sosial pada hari Selasa.
Penduduk setempat mengatakan kendaraan lapis baja itu hancur setelah diserang oleh warga Palestina dengan rudal anti-tank beberapa hari lalu.
Sejak 28 Juni, Shujaiya menyaksikan operasi darat militer.
Tentara Israel mengumumkan bahwa mereka telah melancarkan operasi darat di wilayah tersebut untuk ketiga kalinya sejak serangan dimulai pada 7 Oktober.
Para saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa dalam beberapa jam terakhir beberapa warga Palestina dapat memasuki pinggiran lingkungan tersebut, tempat kendaraan militer Israel telah ditarik, memaksa beberapa korban turun dari jalan dan menghancurkan rumah-rumah.
Menurut saksi mata, telah terjadi pertempuran sengit di lingkungan Shujaiya dalam beberapa hari terakhir antara faksi anti-Palestina dan tentara Israel.
Israel menghadapi kecaman internasional karena mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera, di tengah serangkaian serangan brutal di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Hampir 38.200 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dan hampir 88.000 orang terluka, menurut pejabat kesehatan setempat.
Sembilan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza telah hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel telah didakwa melakukan genosida oleh Mahkamah Internasional. Keputusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di kota Rafah di selatan, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mengungsi dari perang sebelum invasi 6 Mei.
Sumber: Monitor Timur Tengah