Kena Bom Sendiri, 5 Tentara Israel Tewas di Gaza dalam Sehari, Beit Hanoun Jadi Momok bagi IDF

TRIBUNNEWS.COM – Lima tentara Israel dari satuan pramuka Brigade Nahal tewas di Beit Hanoun, utara Jalur Gaza, pada Senin (13/1/2025).

Outlet media sayap kiri Haaretz melaporkan bahwa mereka adalah Kapten Yair Yakov Shushan (23), Sersan Utama Yahav Hadar (20), Sersan Utama Guy Karmiel (20), Sersan Utama Yoav Feffer (19), Sersan Utama Aviel Yosev Wisemen (20) .

Sementara itu, Times of Israel menyebutkan lima orang tewas dalam ledakan tersebut. 10 tentara lainnya terluka.

Senin malam, IDF menyampaikan hasil investigasi kematian lima tentara kepada keluarga korban.

IDF mengatakan kelima orang tersebut tewas dalam misi di Beit Hanoun pada pagi hari.

Saat itu mereka sedang berada di dalam gedung. Di sana mereka menyiapkan bom yang akan digunakan para insinyur.

Nasib buruk menimpa mereka, karena bom meledak secara tiba-tiba. Bangunan itu runtuh dan menewaskan lima tentara.

Tentara Israel mengatakan penyebab pengeboman itu masih diselidiki. Lima tentara Israel tewas di Beit Hanoun, utara Gaza, pada Senin, (13/1/2024).

Outlet media ternama Israel bernama Yedioth Ahronoth menyebut hari terjadinya ledakan tersebut sebagai salah satu hari tergelap bagi Brigade Nahal.

“Delapan tentara lainnya terluka dalam insiden ini, yang menandai hari tergelap bagi tentara sejak mereka mulai menyerang,” katanya.

Dalam beberapa bulan terakhir IDF menghadapi pertempuran sengit di Gaza utara. Di sana, IDF melancarkan serangan baru mulai Oktober 2024 untuk mencegah kebangkitan dan pengelompokan kembali Hamas.

Menurut klaim yang dibuat oleh tentara Israel, 840 tentara Israel telah tewas dan 5.500 lainnya terluka sejak perang Gaza pecah pada 7 Oktober 2023.

Sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam, mengatakan lebih dari 10 tentara Israel tewas di Gaza dalam 72 jam terakhir.

“Setelah lebih dari 100 hari penghancuran dan genosida yang dilakukan oleh tentara Israel di utara Jalur Gaza, tentara kami terus menimbulkan kerugian besar dan melancarkan serangan yang dahsyat. Lebih dari 10 tentara Israel tewas dan banyak yang terluka,” kata Abu Obeida, juru bicara brigade, Senin, dikutip Press TV.

Dia mengklaim jumlah tentara Israel yang terbunuh jauh lebih tinggi dari yang diumumkan tentara Israel.

“Satu-satunya keberhasilan yang dicapai tentara Israel adalah penghancuran, pencacatan dan pembunuhan orang-orang yang tidak bersalah,” kata Obeida. Pertempuran Beit Hanoun merupakan pukulan telak bagi IDF

Lima tentara Israel di atas tewas di Beit Hanoun, yang sekarang menjadi lokasi pertempuran sengit di Israel.

Yedioth Ahronoth mengatakan IDF harus membayar mahal atas pertempuran di Beit Hanoun, utara Jalur Gaza.

Sebelum ledakan yang menewaskan lima tentara Israel, sebelas tentara Israel tewas di Beit Hanoun.

Menurut media tersebut, gerakan Hamas sebenarnya merupakan gerakan Hamas yang lemah. Organisasi tersebut kemudian memilih untuk menggunakan perang teroris atau taktik perang teroris.

Pada Sabtu (11/1/2025), Sersan Alexander Fedorenkom Staf Sersan Danila Diakov, Sersan Yahav Maayan, dan Sersan Eliav Astuker tewas akibat alat peledak rakitan atau bom jenis IED yang diledakkan dari jarak jauh.

Hasil penyelidikan awal mengungkapkan bahwa pejuang Hamas memanfaatkan cuaca buruk pada Selasa malam untuk memasang bom berkekuatan besar di jalan-jalan yang digunakan sebagai jalan raya Israel.

Tak satu pun tentara Israel melihat kedatangan pejuang Hamas yang menanam IED yang biasa dikenal dengan “bom pinggir jalan”.

“Mungkin ada terowongan bawah tanah di dekatnya yang belum ditemukan di mana bahan peledak dapat ditempatkan dan ditembakkan dari jarak jauh,” kata media tersebut.

“Akibat ledakan ini, lima tentara lainnya terluka, dua di antaranya luka serius. Dalam kasus dugaan tentara yang menembak rekannya yang terjadi belakangan, diumumkan banyak korbannya.

Media Israel mengatakan bahwa Beit Hanoun tidak memiliki bagian kota yang penting untuk diduduki Israel. Warga dievakuasi sehingga hanya pejuang Hamas yang bisa berada di sana.

Misi Israel di sana adalah menghancurkan bangunan untuk melindungi jalur kereta api ke Sderot.

Dua minggu lalu, IDF menemukan lebih dari 30 bom di Beit Hanoun. Bom yang tidak ditemukan oleh IDF menimbulkan banyak korban jiwa di pihak tentara Israel.

“Dalam ledakan lain minggu lalu, tiga tentara IDF tewas,” lapor pers.

Tentara Israel sedang menyelidiki apakah pejuang Hamas mengumpulkan bahan peledak dari bom IDF.

Laporan media mengatakan bahwa pejuang Hamas di Beit Hanoun menggunakan bangunan yang hancur. Itu karena IDF mengambil alih jika tidak punya musuh.

(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *