Kena Ancaman Hizbullah karena Diduga Terlibat dengan Israel, Siprus Sebut Pihaknya Tidak Ikut-ikutan

TRIBUNNEWS.COM – Presiden Siprus buka suara setelah pemimpin Hizbullah mengancam akan menuduh negaranya mendukung Israel.

Mengutip Al Arabiya, Presiden Nikos Christodoulides mengatakan Siprus adalah bagian dari solusi dan bukan bagian dari masalah.

Jawabannya adalah Republik Siprus tidak terlibat dalam perang dengan cara apa pun, kata Christodoulides, ketika menanggapi komentar pemimpin Hizbullah Hasan Nasrallah, menurut pernyataan dari situs presiden.

“Dan peran kami, tampaknya, dalam perjalanan kemanusiaan, diakui tidak hanya oleh dunia Arab, tapi juga oleh komunitas internasional.”

“Jadi saya ulangi bahwa Siprus, negara kami, tidak akan disentuh dengan cara apa pun,” tambahnya.

Dalam pidatonya pada Rabu (19/6/2024), Nasrallah memperingatkan masyarakat pulau itu bahwa Hizbullah, kelompok yang didukung Iran, akan mengambil alih Siprus, bagian dari perang Gaza, jika mereka mendukung Israel. Foto yang diambil oleh Hizbullah al-Manar TV pada 18 Oktober 2021 menunjukkan ketua gerakan Hizbullah Syiah Lebanon Hassan Nasrallah memberikan pidato di televisi di lokasi yang dirahasiakan. (Al-Manar/AFP)

“Membuka bandara dan pangkalan di Siprus untuk musuh Israel terhadap Lebanon berarti pemerintah Siprus adalah bagian dari perang, dan kelompok oposisi akan menganggapnya sebagai bagian dari perang,” kata Nasrallah.

Christodoulides mengatakan, pendapat Nasrallah tidak menyenangkan dan sangat menjijikkan.

Sekadar informasi, Siprus membuka jalur laut pada Maret tahun lalu untuk mengirimkan bantuan langsung ke Gaza.

Selama ini hingga saat ini, pengiriman ke negara tersebut sulit dilakukan akibat blokade dan operasi militer Israel. Penolakan visa

Secara terpisah, Kedutaan Besar Siprus di Beirut, ibu kota Lebanon, pada Rabu mengumumkan bahwa mereka tidak akan menerima permohonan visa atau dokumen legalisasi pada 20 Juni 2024.

Ijazah dan dokumen yang dinotariskan dapat diambil seperti biasa dengan menunjukkan tanda terima yang dikeluarkan oleh Konsulat pada saat pengajuan visa.

Belum jelas apakah persidangan tersebut ada kaitannya dengan ancaman Hizbullah dan apakah persidangan hanya akan memakan waktu satu hari saja.

Media lokal menyebut pengumuman itu murni administratif dan terkait penyesuaian biaya Visa.

Kedutaan mengumumkan pekan lalu bahwa mereka akan berhenti menerima permohonan visa pada 11, 12 Juni 2024, dengan alasan perubahan biaya visa untuk warga negara dan agen asing oleh Komisi Eropa. Terjadi baku tembak di perbatasan antara Kelompok Hizbullah Lebanon dan Tentara Israel

Hizbullah, afiliasi kelompok militan Palestina Hamas, mulai baku tembak di perbatasan dengan Israel setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober.

Belakangan ini muncul kekhawatiran bahwa Hizbullah dan Israel akan memulai perang habis-habisan.

Siprus diketahui tidak menyediakan lahan atau infrastruktur militer apa pun kepada Israel.

Namun di masa lalu, Siprus mengizinkan Israel menggunakan wilayah udaranya yang luas – di zona udara yang diketahui – untuk latihan, namun tidak menggunakannya dalam konflik.

Christodoulides, menurut pernyataan itu, mengatakan bahwa saluran komunikasi antara pemerintah Lebanon dan Iran berfungsi dengan baik.

“Ada saluran komunikasi melalui saluran diplomatik,” ujarnya.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *