Laporan dari reporter Tribunnews.com Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Penegakan Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur (NTT), Badan Jalan Raya Umum sedang melaksanakan pembangunan duplikat Jembatan Liliba di Kupang Grad, NTT.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, jembatan ganda ini dibangun sejajar dengan jembatan eksisting sehingga diharapkan jika selesai dibangun akan memperlancar konektivitas dan mengurangi kemacetan lalu lintas di Kota Kupang.
Basuki mengatakan, konektivitas antar wilayah diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia semakin efisien. Kami berharap pertumbuhan ekonomi daerah akan meningkat dengan konektivitas yang lebih baik, sehingga mempercepat proses pembangunan di wilayah tersebut.
“Pembangunan infrastruktur jembatan, jalan layang, dan underpass akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas. “Serta memberikan pilihan lain bagi masyarakat untuk meningkatkan produktivitas perekonomian,” kata Menteri Basuki dalam keterangannya yang dikutip Sabtu (5/10/2024).
Kepala BPJN NTT Agustinus Junianto mengatakan, pembangunan penggandaan Jembatan Liliba masuk dalam paket pembangunan Petunjuk Daerah Presiden (IJD) tahun anggaran 2023. Namun paket tersebut merupakan pembangunan Jembatan Liliba. dua kali lipat. Pembangunan jembatan akan bersifat multiyears pada tahun anggaran 2023-2024. .
“Pembangunan penggandaan Jembatan Liliba akan dilakukan mulai September 2023. Saat ini progres fisiknya sudah mencapai 77,60 persen dan targetnya selesai November 2024,” jelas Agustinus Junianto.
Terletak di Jalan Piet A. Tallo, Jembatan Liliba merupakan jembatan strategis yang berfungsi sebagai penghubung lalu lintas darat di Kota Kupang.
Dibangun duplikat jembatan Liliba dengan panjang 140 meter dengan lebar jembatan 9,13 meter dan tipe bentang besar. Jembatan ini menggunakan rangka baja dan pelat lantai beton bertulang dengan pondasi beton bertulang yang terbuat dari lubang bor berdiameter 80 cm.
Jembatan Liliba juga memiliki 2 kolom, kolom pertama setinggi 37 meter, dan kolom kedua setinggi 23 meter. Ke depan, jembatan ini akan mengurangi kemacetan lalu lintas di Kota Kupang, terutama pada pagi dan sore hari saat jam sekolah dan jam kerja.
“Kami berharap dengan selesainya jembatan ini dapat mengurangi kemacetan di Kota Kupang.
Selain itu, akan dibangun taman di kawasan sekitar jembatan, dan diharapkan menjadi ikon wisata baru Kota Kupang.