Kementerian PUPR: China Punya 90 Ribu Bendungan, Indonesia Hanya 300

Laporan jurnalis Tribunnews.com Indrapta Pramodias

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia masih tertinggal dibandingkan China jika melihat jumlah bendungan kedua negara.

Selama dua periode kepemimpinan Presiden Jokowi, yakni pada tahun 2014 hingga 2024, pemerintah telah membangun 61 bendungan.

Sejauh ini sudah selesai dibangun 45 bendungan, yang terbaru adalah Bendungan Lewikiris di Tasikmalaya dan Bendungan Margatiga di Lampung.

Setelah diresmikannya kedua bendungan tersebut, kini Indonesia memiliki sekitar 300 bendungan.

Sayangnya, menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, jumlah tersebut masih belum mencukupi.

“Nah, total bendungan yang kita punya sekarang sekitar 300. Jauh sekali dibandingkan China yang punya 90.000 bendungan besar,” kata Pakar Teknologi, Industri, dan Lingkungan Hidup PUPR Indra S. Atmawidjaja, dalam diskusi diskusi online bertajuk “Garda 10” Setahun Pembangunan Infrastruktur” disiarkan pada Selasa (09/03/2024 M).

Jika waduk alami seperti danau dan waduk ditambah, maka jalan masih panjang untuk memastikan bisa memasok air sepanjang musim kemarau, kata pria yang juga menjabat Juru Bicara Kementerian PUPR ini.

“Jadi kapasitas bendungan kita sudah meningkat, tapi masih sangat rendah jika dibandingkan dengan China, Korea, dan negara maju lainnya,” kata Indra.

Ia kemudian mengatakan, selama sepuluh tahun terakhir, pemerintah telah membangun 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru.

Pemerintah juga dilaporkan merehabilitasi 4,4 juta hektar sistem irigasi yang ada.

Indra mengatakan, masih perlu dibangun beberapa jaringan irigasi di bawah bendungan.

Faktanya, hanya 10% dari sawah di Indonesia, atau sekitar 7,3 juta, yang memiliki irigasi.

Artinya, selebihnya masih berupa sawah yang bergantung pada air hujan, sehingga masih perlu membangun beberapa jaringan irigasi yang akan kami pasang di bawah bendungan, kata Indra.

Jadi, dengan sudah adanya tempat penyimpanan, pemerintah akan terus membangun irigasi untuk menjamin terjaminnya pasokan air ke sawah-sawah yang ada.

Dengan berkembangnya irigasi, Indra mengatakan tidak perlu lagi bergantung pada sawah tadah hujan.

“Kita sudah mencapai 10 persen hanya dengan menambah 60 bendungan. Kita baru mampu meningkatkannya menjadi 19 persen. Artinya 80 persen sawah kita masih diairi oleh hujan,” pungkas Indra.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *