Kementerian P2MI Proyeksikan 1,6 Juta Kuota Loker Luar Negeri di Tahun Depan

Seperti dilansir reporter Tribunnews.com Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Pertahanan Pekerja Migran (P2MI) menargetkan 425.000 pekerja migran Indonesia keluar pada tahun 2025, meningkat 455 persen dari tahun 2024 menjadi 295.000 orang.

Wakil Menteri P2MI Dzulfikar Ahmad Tawalla mengatakan, diperkirakan ada lowongan untuk PMI atau 2025 sebanyak 1.630.365 lowongan. Dari usulan kuota loker, Kementerian P2MI menargetkan 425.000 PMI.

Dzulfikar menyampaikan hal tersebut pada konferensi akhir tahun Refleksi Prestasi Tahun 2024 di Gedung Kementerian P2MI, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (31/12/2014).

Untuk mencapai hal tersebut, P2MI akan membekali calon pekerja dengan pelatihan keterampilan yang dapat meningkatkan kualitas manusia, memberikan keterampilan bahasa asing dan literasi bagi calon pekerja dan keluarganya.

Selain itu, Menteri P2MI akan membenahi pengelolaan penimbunan dan perlindungan PMI, mulai dari penguatan perlindungan air terhadap air di bawah PMI, menjadikan dunia usaha dan industri, membangun sistem pengarsipan dan perlindungan hukum atas aset-asetnya. untuk kemudahan pelayanan dan pembaharuan layanan terpadu.

“Kementerian P2MI tidak bisa berjalan sendiri sehingga perlu kerja sama dan dukungan semua pihak,” kata Dzulfikar.

Sebagai informasi, pada tahun 2024, Kementerian P2MI akan mengirimkan 295.439 tenaga kerja ke luar negeri. Meski angkanya tinggi, namun angka tersebut mengalami penurunan pada tahun 2023 yakni sebanyak 297.108.

Turunnya PMI pada tahun 2024 disebabkan oleh ditutupnya tenaga kerja asing di Malaysia, khususnya sektor manufaktur, konstruksi, dan pertanian pada periode Maret-Mei.

Saat ini, dari data tersebut, terdapat 5 negara yang terpilih menjadi PMI. Yakni Hong Kong 99.168, Taiwan 84.306, Malaysia 50.917, Jepang 12.653, dan Singapura 10.781.

Pada saat yang sama, 5 pekerjaan teratas adalah pembantu rumah tangga (33,7%), perawat (17,5%), buruh (7,6%), buruh tani (6,8%) dan buruh bangunan (2,9%). 

Swasta dan swasta merupakan program tertinggi untuk PMI eksternal sebanyak 234.595 orang atau 79,41 persen.

Kemudian, provinsi yang memberikan PMI tertinggi pada tahun 2024 adalah Jawa Timur sebanyak 79.001 orang atau 26,76 persen, disusul Jawa Tengah sebanyak 66.297 orang atau 22,45 persen, Jawa Barat sebanyak 61.236 orang atau sebaliknya. 20,73 persen NTB atau 30.342 orang atau 125 orang, dan Lampung atau 8,38 orang. Persentase.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *