Kemenperin Ungkap Sederet Tantangan Pengembangan Industri Fitofarmaka Nasional

Laporan reporter Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkap beberapa tantangan dalam pengembangan industri fitofarmaka di Indonesia. 

Fitofarmaka adalah obat bahan alam yang keamanan dan efektivitasnya telah dibuktikan secara ilmiah melalui uji praklinis (pada hewan laboratorium) dan uji klinis (pada manusia). 

Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian, Bpk. Reni Yanita mengatakan permasalahan pertama adalah terbatasnya ketersediaan bahan baku dan jenis yang beragam. 

Menurut dia, ke depan perlu dipikirkan bagaimana menjamin ketersediaan material. 

Kestabilan kuantitas dan kualitas bahan baku dinilai sangat penting khususnya bagi industri benih. 

“Jadi yang istimewa itu dari industri pertanian, dihasilkan oleh tanaman-tanaman yang berbeda-beda dan masih terus berlanjut baik kuantitas maupun kualitasnya,” kata Reni dalam acara Sadar Fitofarmaka di House of Wellness Kementerian Perindustrian, kata Timur. Jakarta. Kamis (3/10/2024). 

Permasalahan kedua adalah jumlah pabrik yang dapat memproduksi fitofarmaka masih sangat sedikit. 

Hal ini disebabkan ketidakefisienan teknologi dan kesulitan memperoleh bahan baku dan isolat ikan kembung.

Permasalahan ketiga adalah tingginya risiko perdagangan akibat ketidakpastian pasar dan kurangnya minat perusahaan untuk bekerjasama. 

“Nah, jadi catatan, ada pernyataan industri kurang mau bekerjasama. Kita juga paham, yang dicari perusahaan adalah keuntungan,” kata Reni. 

“Tetapi mencoba mencari tahu apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi impor, itulah yang akan menjadi reksa dana kita ke depan,” ujarnya. 

Permasalahan terakhir yang dihadapi adalah menurunnya permintaan fitofarmaka yang disebabkan oleh berbagai faktor. 

Diantaranya adalah pendapat dokter fitofarmaka, kurangnya fitofarmaka dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dan hambatan pemasaran. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *