Laporan jurnalis Tribunnews.com Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Perindustrian menawarkan program pendidikan vokasi untuk mencari Sumber Daya Manusia (SDM) bidang industri yang berdaya saing dan mampu bersaing.
Implementasi inovasi pendidikan profesi industri dilakukan melalui Program Pelatihan Vokasi Industri 3 in 1 dengan panduan pelatihan yang bertujuan untuk memberikan pembekalan secara maksimal pada keterampilan dasar (skilling), peningkatan keterampilan (up-skilling) dan pemutakhiran keterampilan (re-skilling). ). ) untuk populasi aktif. Industri tersebut kini menjadi fokus Kementerian Perindustrian.
“Kemitraan ‘link and match’ yang terjalin selama ini meliputi penyediaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan penciptaan inovasi teknologi yang dibutuhkan di sektor industri,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (14/5). /2024). ).
Saat ini, industri yang sedang berkembang antara lain sektor maritim. Apalagi industri perkapalan di Kota Batam saat ini membutuhkan puluhan ribu tenaga kerja.
Hal ini disebabkan melimpahnya produksi kapal di wilayah tersebut. Bisnis pelayaran diharapkan dapat mendorong lebih banyak penyerapan lapangan kerja lokal.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan menjelaskan, pada Rabu (5/8/2024) BPSDMI Kemenperin meresmikan Pelatihan Vokasi Industri Bidang Pelayaran yang merupakan hasil kerjasama dengan asosiasi industri dan mitra di wilayah Batam, serta dengan dukungan pemerintah daerah di wilayah tersebut.
“BPSDMI melakukan terobosan baru dengan menyelenggarakan pelatihan sumber daya manusia di industri pelayaran. Untuk mengurangi kesenjangan keterampilan antara lulusan pelatihan dengan kebutuhan sektor industri Indonesia, maka orientasi pelatihan yang supply-driven harus diubah menjadi demand-driven, kata Masrokhan.
Masrokhan mengatakan, sebanyak 140 pekerja lokal dan calon pekerja mengikuti pelatihan tersebut.
“Pelatihan ini diharapkan menjadi awal yang baik untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia industri di Indonesia dan bermanfaat bagi peserta pelatihan di masa depan,” kata Kepala BPSDMI Kementerian Perindustrian.
Dalam rangka menciptakan sinergi dan kolaborasi di sektor-sektor baru, maka wadah kerjasama ini diberikan langsung kepada LPK Geweld yang memfasilitasi kerjasama ini.
LSP Perkapalan dan LSP Pengelasan Profesi kemudian melakukan pemberian asesor uji profisiensi.
Bentuk kerjasama dan kemitraan dengan LPK Geweld, IPERINDO, LSP Perkapalan dan LSP Welding Profesi ini akan meningkatkan produktivitas sumber daya manusia industri manufaktur nasional agar terus berkembang dan berdaya saing mendunia.