Kemenperin Siapkan Jurus Agar Industri TPT Kembali Kokoh

Reporter Tribunnews.com Lita Febriani melaporkan

TRIBUNNEWS.COM – Kinerja sektor tekstil dan tekstil (TPT) masih tertekan seiring melemahnya kondisi global. Perang Rusia-Ukraina, inflasi di Amerika Serikat dan Uni Eropa, serta perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok telah memperburuk kondisi industri ini.

Kementerian Perindustrian sebagai pembangun industri mengambil langkah-langkah untuk menjadikan sektor ini lebih kuat dan mendukung perekonomian nasional.

Strategi pertama adalah menciptakan sumber daya manusia industri yang mampu membaca arah persaingan dan desain produk yang inovatif.

Kedua, mendukung ketersediaan bahan baku dan keseimbangan persaingan antara industri hulu dan hilir.

“Yang ketiga adalah revitalisasi industri mesin tekstil lokal, yang akan berkontribusi terhadap produktivitas dan efisiensi industri tekstil tanah air,” kata Plett. Dalam keterangannya, Sabtu (31/8/2024), Direktur Jenderal Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kementerian Perindustrian René Yanta.

Solusi jangka pendek yang bisa dilakukan terhadap permasalahan industri tekstil adalah dengan memberantas impor dan ekspor pakaian ilegal dan memantau penjualan produk-produk tersebut di pasar dan media sosial.

Selain itu, penerapan kebijakan komponen dalam negeri (DCD) pada industri TPT, serta penerapan aktif tarif hambatan dan tarif bebas hambatan, juga dapat melindungi industri TPT dalam negeri.

Program konversi mesin/peralatan TPT juga memberikan dampak positif terhadap peningkatan efisiensi proses dan produktivitas.

Pada tahun 2024, Kementerian Perindustrian juga berupaya memperluas cakupan industri dan meningkatkan anggaran program pembangunan kembali mesin/peralatan TPT.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *