Laporan diperoleh dari reporter Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Perindustrian mendorong pengurangan berbagai bahan pangan di Tanah Air. Hal ini tidak hanya terjadi pada perusahaan besar, namun usaha kecil dan menengah (UKM) juga didorong untuk menggunakan pangan lokal.
Bahan pangan mentah yang banyak terdapat di Indonesia dan masih mempunyai peluang untuk dikembangkan Ganyong, Hotong, Kentang, Sagu, Porang, Iles-iles, Labu Kuning, Gandum, Talas, Ubi Jalar, Hanjell, Jagung, Pisang, Roti dan Singkong.
Direktur UKM bidang pangan, perumahan, dan bahan bangunan Kementerian Perindustrian, Yedi Sabaryadi mengatakan, ada enam program yang disiapkan Kementerian Perindustrian.
“Pertama, akselerasi bisnis pangan UKM berbasis bahan pangan lokal melalui Indonesia Food Innovation (IFI) Central Sector. Di sini ada pendampingan teknis dan komersial dari para ahli, pengembangan jaringan (bahan baku, pasar, dan sertifikasi keamanan pangan,” ujarnya Yedi dalam jumpa pers yang digelar di Kementerian Perindustrian di Jakarta, Jumat (14/6/2024).
Kedua, meningkatkan nilai tambah produksi pangan lokal pada sarana produksi. Program ini, meliputi fasilitasi bimbingan teknis produksi, diferensiasi produk dan keamanan pangan bagi UKM pangan berbasis bahan baku lokal.
Ketiga, pengembangan sistem keamanan pangan dengan sertifikasi HACCP untuk meningkatkan daya saing. Keempat, meningkatkan nilai tambah produk pangan di sentra produksi, termasuk pusat rehabilitasi melalui pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan membantu sistem ketahanan pangan dan pasar.
Kelima, promosi untuk mempromosikan pasar melalui pameran, seperti Indonesia Food Hotel 2023, SIAL Interfood 2022 dan Indonesia Trade Fair 2022.
Terakhir, meningkatkan akses pasar melalui kerja sama, termasuk kerja sama pangan dengan UKM yang diambil dari hotel, restoran, dan kafe (Horeca), kata Yedi.