Kemenperin Pertemukan Industri Rumput Laut ke Pengguna untuk Perluas Pemasaran

Reporter Tribunnews.com Lita Febriani melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Industri pengolahan rumput laut memiliki prospek usaha yang menjanjikan, apalagi Indonesia memiliki ketersediaan bahan baku yang melimpah, sehingga masih terbuka peluang untuk pengembangan berbagai produk turunan yang bernilai tambah tinggi.

Sebagai negara penghasil rumput laut terbesar kedua di dunia, Indonesia merupakan tempat yang cocok untuk mengembangkan rumput laut mulai dari proses budidaya hingga proses hilirnya.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, selama 10 tahun terakhir, Indonesia terus mendominasi ekspor rumput laut kering, baik untuk konsumsi maupun bahan baku industri.

Namun pertumbuhan signifikan belum terlihat pada ekspor produk hilir yang nilainya lebih besar. Agus dalam sambutannya pada acara temu bisnis antara industri pengolahan rumput laut dan industri pengguna, Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (25/6/ 2024).

Pada tahun 2023, Indonesia akan memproduksi 10,7 juta ton rumput laut basah. Saat ini, 77 persen hasil olahan rumput laut digunakan untuk makanan dan minuman, sedangkan hanya 23 persen digunakan untuk obat-obatan, kosmetik, dan produk lainnya. Industri ini harus lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan dan evolusi pasar.

Dalam rangka memperluas pasar industri rumput laut, Kementerian Perindustrian menyelenggarakan business match industri pengolahan rumput laut dengan industri pengguna.

Menperin berharap melalui kegiatan ini membuka peluang pengembangan usaha untuk meningkatkan daya saing produk lokal, meningkatkan penggunaan produk lokal dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor.

“Kami berharap kegiatan ini dapat merangsang pengembangan berbagai produk turunan rumput laut dan menciptakan peluang kerja sama yang lebih baik dalam upaya meningkatkan kinerja industri dalam negeri,” kata Agus Gumiwang.

Global Seaweed: New and Emerging Market Report 2023 mengidentifikasi pangsa pasar baru yang akan berkembang pada tahun 2030 untuk produk rumput laut dengan potensi pasar sebesar 11,8 miliar dolar AS, seperti produk biostimulan, bioplastik, aditif pakan, nutraceuticals, alternatif protein, obat-obatan dan tekstil.

Pengembangan dan inovasi produk diharapkan dapat mendorong masuknya rumput laut ke dalam produk potensial tersebut.

“Dalam rangka meningkatkan daya saing dan mengoptimalkan inovasi industri rumput laut nasional, saat ini Kementerian Perindustrian selalu melakukan sinergi dengan berbagai kementerian/lembaga dengan mengambil program dan kebijakan sesuai arahan Presiden untuk mempercepat transformasi industri rumput laut. industri rumput laut nasional,” kata Menperin.

Kementerian Perindustrian berkomitmen meningkatkan inovasi produk rumput laut melalui diversifikasi produk olahan rumput laut, mendorong kerja sama industri pengolahan rumput laut dengan industri pengguna, mendorong program sertifikasi TKDN dan program restrukturisasi mesin atau peralatan industri pengolahan rumput laut. .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *