Kemenperin Pertemukan Industri Alkes dengan Pembeli Potensial di HealthConnect

Reporter Tribune.com Lita Fabriani melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Kesehatan mempertemukan industri alat kesehatan atau alat kesehatan dengan calon pembeli dalam kegiatan hubungan kesehatan.

Health Connect diharapkan dapat mendukung lebih dari 250 rumah sakit, 45 kementerian/lembaga, dan lebih dari 90 perusahaan alat kesehatan dan industri, menyediakan wadah bagi organisasi industri untuk berdiskusi, berkolaborasi, dan menemukan solusi inovatif yang dapat mempercepat pengembangan alat kesehatan di Indonesia. Indonesia. . .

Pameran ini mendukung industri alat kesehatan dan industri bahan baku, forum koordinasi, pertemuan one-on-one antara industri alat kesehatan dan pengguna produk alat kesehatan, serta industri bahan baku. Kegiatan ini juga menggandeng 12 asosiasi terkait

Putu Julie Ardika, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Angkut, dan Elektronika Kementerian Perindustrian, mengatakan Kementerian Perindustrian bersyukur atas penerapan kebijakan pembekuan dan pembekuan di bidang kesehatan. Daftar bidang instrumen

Langkah ini terbukti efektif menekan produk impor dan meningkatkan persentase penyerapan produk lokal. “Salah satu misi besar yang kita miliki bersama adalah kemandirian industri alat kesehatan Indonesia,” kata Putu di Jakarta, Rabu. (20/8/2024)

Sebagai fokusnya, industri alat kesehatan telah masuk dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) dengan target pengembangan 10 jenis kelompok produk pada tahun 2035.

Tak hanya itu, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 telah memasukkan industri alat kesehatan ke dalam kelompok industri teknologi menengah dan tinggi.

Penyerapan produk alat kesehatan rumah (AKD) juga diproyeksikan meningkat dari 12 persen pada tahun 2019 menjadi 48 persen pada tahun 2024.

Kementerian Perindustrian menyadari bahwa optimalisasi belanja dalam negeri untuk produk dan alat kesehatan berdampak sangat positif terhadap perekonomian nasional.

Simulasi menunjukkan bahwa setiap rupee yang dibelanjakan untuk produk dalam negeri mempunyai efek multiplier yang signifikan terhadap PDB nasional.

Oleh karena itu, kita mendorong penggunaan produk alat kesehatan dalam negeri, agar tidak hanya memperkuat industri kita, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan, kata Putu.

Oleh karena itu, pasar dalam negeri diharapkan menjadi beban utama dan penggerak utama peningkatan ekosistem dan kemandirian alkes nasional.

Oleh karena itu tugas kita bersama adalah mewujudkan potensi pasar dalam negeri yang dapat dipenuhi dengan membangun industri alat kesehatan dalam negeri, tambahnya.

Contoh keberhasilan kerja sama dalam mewujudkan kemandirian pengembangan dan produksi alat kesehatan nasional yaitu ventilator ICU dalam negeri.

Produk ini merupakan hasil kerja sama pemerintah, industri, dan rumah sakit yang menunjukkan bahwa Indonesia mampu mandiri dalam produksi alat kesehatan kritikal.

“Ini menjadi bukti bahwa dengan kolaborasi yang tepat kita bisa menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi yang tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, tapi juga untuk ekspor,” kata Putu.

Foto: Pameran Sambungan Kesehatan Kementerian Perindustrian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *