Kemenperin Berharap Penyelenggaraan Pilkada 2024 Bisa Dorong Penjualan Produk Dalam Negeri

Laporan reporter Tribunnevs.com, Endrapta Pramudiaz

TRIBUNNEVS.COM, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berharap pemilihan presiden (Pilkada) 2024 bisa meningkatkan permintaan produk produksi dalam negeri.

Produk dalam negeri antara lain kertas, tinta opsional, dan beberapa perlengkapan kantor lainnya.

Selain itu, pakaian fashion seperti syal, sembako, barang ubin keramik dan lain sebagainya.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Antoni Arif mengatakan berdasarkan Kementerian Dalam Negeri, anggaran penyelenggaraan pilkada di seluruh kabupaten/kota dan provinsi di Indonesia mencapai Rp 26 triliun.

Mengingat Pilkada 2024 dibiayai APBD, maka pengadaannya harus berasal dari dalam negeri.

“Kami berharap dapat memperhatikan TKDN setiap produk dalam negeri yang dibeli APBD dalam penggunaan pilkada,” kata Febri pada Konferensi Pelepasan IKI Agustus 2024 di Bogor, Kamis (29/08/2024).

“Demikian pula, kita berharap calon kepala daerah bisa membeli produk dalam negeri dibandingkan produk impor,” lanjutnya.

Febry tak ingin mendapat restu menggelar Pilkada 2024 di luar negeri. Produk rumah tangga harus bisa digunakan.

“Kami berharap Pilkada 2024 benar-benar menjadi perayaan demokrasi bagi masyarakat Indonesia dan membawa keberkahan bagi industri manufaktur dalam negeri.” “Jangan sampai keberkahan ini sampai ke luar negeri,” kata Febry.

Selain itu, adanya harapan bahwa pilkada pada tahun 2024 akan mendongkrak produksi industri kertas dan percetakan yang saat ini termanfaatkan sebesar 70 hingga 80 persen pada akhir tahun.

“Pembelian bahan pemilu harus produk lokal karena dibiayai oleh APBN dan APBD,” kata Febri.

Khusus bagi pasangan calon utama daerah pada pemilu kali ini, Febri meminta agar barang yang biasa mereka berikan kepada pemilih berasal dari produk dalam negeri.

“Iya dari sisi calon pilkada juga mendapat biaya. Ada yang diberikan kepada pemilih. Kita berharap yang diberikan kepada pemilih adalah produk industri lokal, khususnya industri kecil dan menengah, jelas Febri.

“Jangan sampai pemilu ini membuat usaha kecil tidak mendapatkan keberkahan ekonomi dari pemilu,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *