Demikian dilansir jurnalis Tribunnews.com Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setelah lebih dari 90 tahun beroperasi, PT Shoes Bata Tbk secara mengejutkan menutup pabriknya di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat efektif akhir April 2024.
Penutupan perusahaan tersebut disebabkan oleh menurunnya permintaan konsumen terhadap produk perusahaan.
Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendry Antony Arif mengatakan, pihaknya akan mengundang Bata terkait hal tersebut.
“Bata kami sebut dengan industri sepatu. Kami melihat komposisi usaha Bata sebagian besar adalah perdagangan eceran dan barang ecerannya terbuat dari produk impor. Pabrik Bata sendiri merupakan bagian kecil dari industri sepatu, padahal bahan bakunya adalah industri sepatu. impor,” kata Febry di kantor Kementerian Perindustrian Jakarta, Senin (6/5/2024).
Selain itu, Kemenperin juga ingin mensosialisasikan kebijakan larangan terbatas (Lartas) untuk memperkuat industri nasional.
“Kami umumkan ada kebijakan Lartas. Kami berharap kebijakan Lartas dapat dimanfaatkan oleh industri sepatu dalam negeri untuk mulai membangun pabrik di Indonesia khususnya sepatu,” jelasnya.
Oleh karena itu, Kemenperin berharap Bata dapat memperkuat produksi dalam negeri dengan menggunakan kebijakan tersebut.
“Kami usulkan penguatan pabrik di Indonesia. Kebijakan Lartas adalah mendorong investasi di industri alas kaki atau sektor industri yang terkena dampak Lartas, maka bangunlah pabrik di Indonesia. Karena produk impor terkendali,” kata Febry.